Bisnis.com, JAKARTA— Demam batu akik melanda masyarakat, namun masih sedikit yang mengetahui kenapa harga batu ini bisa mencapai miliaran rupiah.
Sebuah batu disebut mulia atau gemstones karena kandungan mineralnya langka dan biasanya dijadikan batu permata oleh kebudayaan tertentu, yang termasuk batu mulia adalah safir, ruby, emerald atau zamrud, serta alexandrite color change dan red eye.
Jenis batu lainnya adalah semiprecious. Batu akik dengan unsur mineral silikon dioksida ada dalam kelompok ini. Silikon dioksida bisa ditemukan di mana saja di semua lapisan bumi. Tapi, yang membuat sebuah batu itu istimewa adalah ketika “kawin” dengan unsur mineral lain.
Batu bacan, misalnya, memiliki percampuran silikon dioksida dengan chrysocolla dan kalsedon dan hanya ditemukan di Indonesia, Amerika, dan Peru. Batu lain yang termasuk semiprecious antara lain topaz, garnet, dan scapolite.
Adapun berlian merupakan kategori yang berbeda dengan batu mulia dan semiprecious. Berikut ini tahapan identifikasi sebuah batu di laboratorium gemologi:
1. Pengecekan Refraction Index (RI) menggunakan refractometer. Semakin tinggi RI, semakin besar pula kejernihan dan kilauan sebuah batu.
2. Tes Specific Gravity atau SG. Ini diperlukan untuk mengukur berat kandungan mineral pada sebuah batu. Satu batu bisa mengandung banyak mineral, seperti quartz yang terdiri atas mineral silikon dioksida atau aluminium oksida yang mengkristal dan membentuk corundum.
3. Memastikan melalui mikroskop tentang jenis atau nama batu, dimensi, bentuk, pemotongan, asal negara, dan treatment yang sudah dialami batu.
4. Semua hasil identifikasi dicantumkan dalam sertifikat atau ID card.