Pantai Labuha di Halmahera Selatan/pa.labuha.go.id
Travel

Jembatan Sepanjang 38 Meter Ini Dibuat dari Batu Akik

Newswire
Minggu, 8 Maret 2015 - 13:51
Bagikan

Bisnis.com, LABUHA-- Menjadikan batu akik sebagai koleksi batu mulia, mungkin menjadi pemandangan yang biasa. Namun bagaimana jadinya jika batu akik dijadikan sebagai bahan baku pembuatan jembatan penghubung?

Di Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara batu bacan dijadikan bahan dasar pembuatan jembatan penghubung dua desa.

Hampir semua lantai dasar jembatan yang menghubungkan desa Amsing Kota Utara dan desa Amasing Kota Bara mengunakan batu bacan. Jembatan yang memiliki panjangnya 38 meter dan lebar 6 meter sedikitnya membutuhkan lebih dari ribu bongkahan batu bacan.

Muhammad Abusama, tokoh masyarakat desa Amasing, mengataka  pembuatan jembatan dengan mengunakan batu bacan dilakukan sebagai simbol kebersamaan masyarakat Halmahera Selatan. Pengunaan batu bacan sebagai bahan baku jembatan dilakukan untuk menguatkan identitas batu Halmahera Selatan sebagai daerah penghasil batu akik terbaik.

"Tetapi yang paling dasar dari pembangunan jembatan ini adalah untuk menghubungan kedua desa untuk saling bersilaturahmi dan menjalankan ibadah di masjid Kesultanan Bacan," kata Muhammad.

Menurut Muhammad, selain pengunaan batu bacan, warga juga mengunakan batu mulia dari pulau Kayoa dan Obi Halmahera Selatan sebagai dinding jembatan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap keberadaan batu mulia lainnya di Halmahera Selatan.

"Kalau dihitung, maka kurang lebih dua ton batu bacan dan obi yang digunakan untuk membangun jembatan. Semua material batu bacan yang digunakan berasal dari dari Desa Palamea, Doko dan Bisori Pulau Kasiruta," ujar Muhammad.

Dikunjungi Wisatawan

Ikbal Bafaqi, warga desa Amasing Labuha, menuturkan sejak pamor batu bacan naik, jembatan ini mulai banyak dikunjungi wisatawan. Tak sedikit orang yang datang ke labuha bacan menyempatkan diri berfoto untuk mengabadikan jembatan tersebut. Makanya tak heran, jembatan yang menghubungkan dua desa ini mulai dijadikan objek wisata.

"Hampir setiap hari selalu ada saja wisatawan yang datang untuk melihat jembatan ini. Tak sedikit orang berkunjung menaruh kagum. Masyarakat disini pun mulai merawat dan menjaga jembatan tersebut,"kata Ikbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro