Bisnis.com, BANJARMASIN- Kunjungan wisatawan nusantara meningkat drastis ke Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, setelah munculnya batu cincin "red Borneo" (Kalimantan merah) empat bulan terakhir ini.
"Sekarang banyak sekali kunjungan wisatawan, khususnya pemburu batu red Borneo dari berbagai wilayah nusantara," kata Alfian pemilik toko Cahaya Mahkota, yang menjual batu-batu cincin, di lokasi pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Senin (16/3/2015).
Alfian menuturkan, dengan banyaknya berdatangan pemburu batu red Borneo maka pengrajin hampir kewalahan mengolah batu cincin tersebut, sebab para pendatang itu bukan saja membeli untuk pribadi tetapi tak sedikit yang membeli secara borongan untuk diperdagangkan lagi di daerah asal mereka.
Pendatang tersebut bukan saja membeli batu red Borneo yang sudah jadi tetapi tak sedikit pula yang membeli bongkahan bebatuan red Borneo dengan sistem per kilogram, kata Alfian didampingi pedagang lainnya Kaspul Anwar.
Menurut Alfian, setelah ditemukannya red Borneo oleh seorang penduduk di Desa Kiram atau Gunung Pematun, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, maka jenis batu permata tersebut kian terkenal saja.
Apalagi setelah dalam pada sebuah kontes keindahan batu cincin red Borneo mengalahkan batu Bacan dari Ternate, bahkan konon Presiden Jokowi juga kini memakai jenis batu cincin ini. Hal ini langsung membuat jenis batu yang bewarna merah tersebut kian diburu pencinta dan pengoleksi batu cincin.
Dampaknya, kata mereka, Kota Martapura kian diserbu, buktinya hampir semua penginapan di kota yang berjuluk "serambi Mekkah," ini selalu penuh oleh wisatawan, bahkan kini paket kunjungan wisata ke Kalimantan Selatan selalu meliputi kota Martapura.
Red Borneo yang banyak dicari adalah yang berwarna merah polos, tetapi yang jenis kristal atau yang tembus pandang harganya bisa mencapai Rp35 juta, sementara yang jenis super hanya ratusan ribu hingga satu juta rupiah per buah. (Antara)