Bisnis.com, JAKARTA--Bagi sebagian orang lemak menjadi nutrisi yang ditakuti dan dihindari. Hal ini dikarena lemak yang identik dengan makanan tidak sehat dan orang yang kegemukan. Padahal, lemak merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Lemak merupakan nutrisi yang membantu penyerapan vitamin A, D,E, dan K. Ketiga vitamin ini merupakan vitamin larut lemak. Di sisi lain, lemak turut membantu produksi hormon dan meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Selain itu, lemak pun menjadi salah satu sumber energi yang penting. Jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, kedua nutrisi ini hanya mampu menghasilkan 4 kalori/gram. Sedangkan lemak mampu menghasilkan 9 kalori/gram.
Ahli Nutrisi Emilia Achmadi menjelaskan karena kebutuhan tubuh tersebut makan lemak tidak perlu dimusuhi dan dijauhi.
Kita hanya perlu pintar dan cermat memilih lemak yang baik guna membantu fungsi tubuh agar berjalan normal, tutur Emilia dalam acara edukasi mengenai lemak yang diadakan PT Unilever Indonesia di Jakarta.
Idealnya manusia memerlukan lemak sekitar 30% dari total asupan kalori harian. Sayangnya, menurut Emilia rata-rata orang Indonesia kelebihan asupan lemak. Konsumsi harian rata-rata masyarakat Indonesia mencapai 41%.
Salah satu penyebab tingginya angka konsumsi lemak ini dipengaruhi gaya konsumsi masyarakat. Masyarakat memiliki kecenderungan menyantap makanan yang digoreng dan bersantan. Padahal makanan yang digoreng memiliki kadar lemak yang tinggi termasuk kadar lemak jenuh di dalamnya.
Orang Indonesia menyukai pisang. Mengkonsumsi pisang itu sehat. Sayangnya pisang tersebut digoreng dan diberikan tambahan seperti keju, meses, dan susu kental. Demikian juga dengan daging ayam dan ikan, tutur Emilia.
Gaya pengolahan panganan tersebut sudah melekat dalam masyarakat Indonesia. Emilia menyarankan sedikit perubahan dalam pengolahan makanan dapat berdampak besar untuk mengurangi kadar lemak makanan.
Cara memasak yang tidak selalu harus digoreng bisa menjadi contoh perubahan kecil. Para ibu bisa mengganti menu ikan goreng menjadi ikan panggang, pepes atau kukus.
Menu makanan Indonesia yang identik dengan santan pun bisa sedikit diubah. Gulai yang terkenal dengan bumbu santan bisa diganti 50% nya dengan susu atau bahkan seluruhnya. Asal mengolah makanan dengan tepat, tentu rasa bisa tetap enak.
Makanan sehat itu harus enak juga. Tidak usah bertindak ekstrem dengan menghindari lemak. Yang penting adalah mengatur porsi dan frekuensi, ungkap Emilia.