Bisnis.com, KEPULAUAN SERIBU-- Pemprov DKI Jakarta secara resmi mengundang investor guna mengelola Pulau Panjang di Kepulauan Seribu untuk bisa dikembangkan sebagai kawasan wisata ataupun resor eksklusif kelas dunia.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di sela kunjungannya ke Kepulauan Seribu dalam rangka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun Anggaran 2016, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Selasa (7/4/2015).
Menurutnya keberadaan Pulau Panjang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata kelas dunia seperti Maldives, karena keindahan lautnya yang berwarna hijau dan biru jernih.
Selain kondisi panorama pemandangan pantai maupun laut yang luar biasa indah tersebut, di Pulau Panjang sudah terdapat landasan pacu sepanjang 900 meter untuk pendaratan pesawat terbang ukuran kecil.
"Ini akan kita beauty contest-kan. Kita lelangkan saja, bisa dibikin resor kayak Maldives, bisa jadi kawasan ekslusif," tutur Ahok ketika menunjau landasan pacu yang mangkrak di Pulau Panjang.
Formula
Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan formula yang tepat untuk mengundang para investor swasta mengelola keindahan Pulau Panjang tersebut.
Bahkan, Ahok berjanji akan memberi kemudahan perizinan kepada investor yang berminat mengelola Pulau Panjang tersebut, termasuk apabila hendak melakukan reklamasi di lokasi tersebut.
"Kita akan rumuskan formula lelangnya, untuk sekaligus memelihara bandara. Mereka bisa membangun vila-vila, kalau mau reklamasi untuk dibikin resor eksklusif kelas dunia seperti Maldives juga bisa," tuturnya.
Namun, demikian status investor tersebut tidak bisa memiliki pulau tersebut secara penuh, alias hanya menyewa dengan jangka waktu tertentu puluhan tahun yang bisa diperpanjang, tetapi kepemilikan sertifikat masih atas nama Pemprov DKI Jakarta.
Bangun Sendiri
Pihaknya mengklaim sebenarnya bisa membangun sendiri sejumlah resort di area tersebut dengan dukungan APBD DKI Jakarta yang mencapai puluhan triliun.
Akan tetapi, pihaknya mengaku belum berani mengelola sendiri lantaran merasa kesulitan sumber daya manusia dalam rangka pengembangan jaringannya, terutama jaringan wisatawan luar negeri yang biasa menggunakan pesawat pibadi.
"Kami ingin ada investor besar dan kelasnya internasional agar selain bisa membangun atau mengembangkan Pulau Panjang, mereka sekaligus juga bisa mengelolanya dengan baik sebagai destinasi wisata dunia," tuturnya.
Ahok yakin berkembangnya Pulau Panjang ke depan, mampu menjadi pemicu perkembangan dan pertumbuhan wisata lokasi lainnya di Kawasan Kepulauan Seribu tersebut.
"Saya yakin ini bisa seperti Maldives lho kalau dikembangkan dan dikelola dengan baik," tuturnya.
Pihaknya merasa optimistis bakal banyak investor internasional yang akan tertarik menggarap salah satu pulau di Kawasan Kepulauan Seribu tersebut untuk dijadikan destinasi wisata kelas dunia.
"Paling ini butuh Rp3 triliun - Rp4 triliun. Misalnya ada developer property yang membangun resornya dan mereka bekerja sama dengan operator internasional untuk mengembangkannya menjadi kawasan resort mewah," tambah Ahok.