Bisnis.com, JAKARTA - Ahli ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) Solo B.R.M. Bambang Irawan menilai tren akik yang belakangan meningkat punya keunggulan sebagai komoditas yaitu tidak ada trendsetter dalam dunia akik.
Akik terdiferensiasi. Artinya, jenis akik sangat banyak. Kesukaan orang terhadap jenis akik berbeda satu dengan lainnya. Ini menjadi kekuatan pembeda akik dengan tanaman hias jenmanii yang sama-sama mengalami peningkatan tren dan pasar.
Tanaman hias jenmanii pernah menjadi komoditas dengan harga yang irasional. Perbedaan dengan tren pasar akik adalah jenmanii tak terdiferensiasi. Ada trendsetter jenmanii yang saat puncak tren berharga jual ratusan juta rupiah.
”Dalam fenomena tren tanaman hias jenmanii beberapa tahun lalu pasar dihipnotis sehingga masyarakat ikut terjebak untuk membeli dan menjual jenmanii dengan harga yang sangat tidak rasional. Kini, jenmanii-jenmanii itu masih ada dan dibiarkan begitu saja. Harganya anjlok,” kata Bambang kepada Espos baru-baru ini.
Tren akik belakangan juga merambah generasi muda. Beberapa tahun lalu, mayoritas generasi muda menganggap akik sebagai “perhiasan kuno”, milik orangtua, dan pekat dengan nuansa mistis sehingga tak cocok dengan jiwa muda.
Namun, kini berbeda. Kalangan generasi muda sangat menggandrungi akik, bahkan mungkin beberapa dari mereka ada yang lebih fanatik daripada orangtua.
Berikut ini adalah 10 jenis batu akik yang populer di Indonesia dalam dua tahun belakangan: