Bisnis.com. JAKARTA -- Setiap pasangan suami istri selalu ingin mendapatkan buah hati. Ada yang cepat hamil dan ada pula yang lama.
Ada kalangan pasangan suami istri yang menginginkan kehadiran buah hati mengupayakannya melalui program bayi tabung, dengan berbagai tingkat keberhasilan.
Menurut dokter dr Ivan R. Sini, MD FRANZCOG GDRM MMIS SpOG, President Commissary Bundamedik Healthcare System, ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan proses bayi tabung. Sebagian besar karena masalah di sel telur.
"Sekitar delapan puluh persen disebabkan karena kelainan pada sel telur. Sel telur yang kita ambil ada kelainan kromosom. Faktor lain karena kualitas embrio, dan usia wanita," katanya.
Seiring kemajuan teknologi bidang kesehatan, kata Prof. Erief Boediono, kesempurnaan sel telur dapat diteliti dengan program PGS untuk menentukan kromosom yang normal.
Usia wanita optimal untuk melakukan program bayi tabung, kata Ivan, di bawah 35 tahun dan tidak optimal di atas 42 tahun.
Sementara itu, berdasar data yang ada, keberhasilan pelaksanaan program bayi tabung di Klinik Morula IVF Jakarta mencapai 40%.
Angka pencapain itu, kata dr Ivan sudah lebih tinggi dari angka keberhasilan dunia yang mencapai 35%.