Bisnis.com, JAKARTA-- Pembalut wanita bukan satu-satunya produk yang perlu diwaspadai mengandung dioxin.
Zat berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari proses pemutihan menggunakan klorin itu juga bisa ditemukan ditemukan pada popok bayi sekali pakai dan tampon.
Dokter Handrawan Nadesul menjelaskan, seperti pembalut, tampon dan popok bayi sekali pakai menggunakan bubur kertas (pulp) yang telah melewati proses pemutihan. Karena itu, tampon sebaiknya tidak dijadikan alternatif pengganti pembalut.
"Kalau mau, pakai kain saja, seperti kain handuk, supaya aman. Ini juga dilakukan oleh para wanita zaman dulu," kata Handrawan, Rabu (8/7/2015).
Untuk keamanan juga, dia menyarankan untuk memilih popok kain ketimbang poppok bayi sekali pakai.
Handrawan menjelaskan, penggunaan produk yang mengandung dioxin tidak menimbulkan efek negatif jika memang digunakan satu atau dua kali.
Kenyataanya, pemakaian pembalut sudah jadi kebutuhan perempuan selama datang bulan sehingga frekuensinya pemakaiannya terbilang sering.
"Rata-rata wanita menstuasi itu, kan, 5 hari dan katakanlah dalam satu hari ia mengganti pembalutnya dua kali jadi dalam satu bulan ia memakai 10 pembalut. Coba hitung berapa pembalut yang ia pakai per tahunnya?," ungkap dokter yang juga dikenal senang menulis puisi ini.
