Bisnis.com, JAKARTA - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia melamar atau meminang sama saja dengan meminta seorang wanita untuk menjadi istri. Belakangan banyak cara unik yang dilakukan para pria untuk meluluhkan hati sang kekasih agar menerima permintaanya untuk menjalin biduk rumah tangga berdua dengannya.
Psikolog keluarga dari Klinik Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, mengatakan selain cara teknis dalam melakukan lamaran pada kekasih pilihlah waktu yang tepat. Salah satunya memanfaatkan hari-hari besar perayaan seperti Lebaran atau Natal.
Namun, yang harus menjadi perhatian utama adalah sesuaikan dengan budaya atau kebiasaan keluarga kekasih saat merayakan hari besar tersebut. Jika memilih perayaan lebaran sebaiknya tidak pada hari pertama, karena fokus pada hari itu pasti pada keluarga besar dan kerabat.
Selanjutnya ambil hari yang pas di mana keluarga besar masih berkumpul dan menjadi ajang untuk mengenal lebih dekat. Perhatikan juga beberapa kendala misal rumah kekasih berada di luar kota sehingga tidak memungkinkan untuk mengajak keluarga besar. Jika seperti ini, lakukan prosesi ini sendiri sebagai tahap awal menunjukan keseriusan.
Selain itu, persiapan utama dalam melakukan lamaran adalah mental. Dengan meyakinkan diri berikut keluarga besar kekasih untuk serius pada tahap yang lebih tinggi. Selain itu juga telah menyadari akan kelebihan dan kelemahan kekasih yang akan menjadi teman hidup selamanya.
Persiapan lain dengan selalu mengintropeksi yakni apakah betul sudah bisa berkomunikasi dengan baik dengan kekasih? apakah ketika berdua saling marah sudah bisa menyelesaikan permasalahan mereka bersama dengan baik?
Ada pula persiapan diri sendiri, misalnya apakah kita ini sudah mampu mengelola keuangan kita? mengelola waktu kita, apakah kita udah stabil emosinya? Dan lainnya. Kalau banyak jawaban belum, mungkin kita belum siap menikah dengan kekasih kita, jangan dipaksakan untuk melamar.
Di luar itu, ada persiapan material, misalnya membawa cincin lamaran atau ada pula yang membawa seserahan lamaran. Ada yang membawa keluarga besar, sehingga tentunya perlu dipersiapkan segalanya dengan matang dan dari jauh hari sebelumnya.
Kemudian cara mendekatkan diri dengan keluarga besar yakni awalnya tentunya dengan mengenalinya. Mengenali bisa saja dengan bertemu langsung dan berinteraksi langsung. Tak kalah penting adalah juga mengenali lewat interaksi tak langsung, misalnya dengan bertanya kepada orang lain yang juga mengenal keluarga ini.
Mengenali tipe keluarganya pada zaman sekarang juga bisa melalui akun media sosial yang dimilikinya. Dari sana pola kehidupan dan cara berkomunikasi serta kebudayaan yang terap dilakukan keluarga bisa menjadi referensi untuk melangkah menuju perkenalan lebih intens.
Namun, meski demikian berinteraksi langsung bagaimana pun juga adalah kesempatan terbaik untuk mendekatkan diri. Seseorang bisa memperkenalkan diri kita, sekaligus bisa mengenal kebiasaan mereka. Bisa saling mengobrol dengan berbagai topik, juga saling bertanya tentang kehidupan masing-masing.
“Usahakan jangan hanya sekali kejadian aja, karena untuk dekat tentunya kita perlu mengenal berulangkali,” tutur Anna.