Ilustrasi mobil antik/bbc.co.uk
Fashion

Suka Mobil Antik? Ini Tips Mengoleksi dari Museum Angkut

Wike Dita Herlinda
Rabu, 9 September 2015 - 16:44
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap kolektor mobil klasik memiliki cerita menarik yang menjelaskan perkenalan awal mereka dengan hobi mahal tersebut. Tidak terkecuali Soedariono, yang memiliki puluhan koleksi yang sebagian rela dihibahkannya untuk dipajang di museum.

Pria asal Malang yang juga Wakil Manajer Museum Angkut itu mengaku pada awalnya dia justru lebih tertarik pada motor Harley Davidson ketimbang mobil. Bahkan, dia merupakan salah satu otak di balik terbentuknya Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) pada 1990-an.

Namun, kecintaannya pada kendaraan-kendaraan tua pada akhirnya membawanya pada hobi mengoleksi mobil-mobil antik. Selain untuk kepuasan pribadi dan keinginan mengedukasi generasi yang lebih muda, koleksinya ternyata juga dipergunakan untuk keperluan komersial.

Apa manfaat mengoleksi mobil klasik?

Karena ini merupakan salah satu cara untuk mengenal nilai-nilai sejarah. Kita dapat mengenal perkembangan alat transportasi yang digunakan dari zaman ke zaman. Saat ini, semakin jarang generasi muda yang memahami sejarah otomotif.

Sangat menarik bisa melihat seperti apa mobil yang pertama kali diciptakan pada 1700-an, yang saat itu masih menggunakan uap. Atau, bagaimana mobil yang digunakan saat era Perang Dunia. Tidak hanya mobil, mengoleksi motor klasik juga sangat menarik.

Sebenarnya, sejak 1500-an atau saat zaman kerajaan Hindu, bangsa Indonesia sudah bisa memprediksi bahwa di masa depan akan ada kereta yang tidak ditarik dengan kuda. Sayangnya sampai sekarang dari sekian banyak mobil di jalanan, belum ada yang karya anak bangsa.

Apa yang membuat Anda tertarik dengan mobil klasik?

Awalnya saya sangat kagum. Dari segi bentuknya, desainnya yang kokoh, dan mesinnya, semuanya digarap dengan sangat cermat.

Mobil Buick keluaran awal 1900-an, misalnya, tidak mempunyai starter seperti yang kita kenal saat ini. Dia menggunakan tuas khusus, dan itu unik sekali. Rodanya pun masih terbuat dari kayu.

Tidak hanya itu, mobil klasik—khususnya yang buatan Eropa—kualitasnya sangat bagus sekali. Sangat awet dan tahan banting. Bahkan sampai saat ini masih kuat untuk digunakan konvoi atau parade jarak jauh. Bayangkan!

Bagaimana awal mula hobi bapak mengoleksi mobil klasik?

Awalnya saya justru mengoleksi sepeda motor Harley Davidson keluaran di bawah 1947. Motor-motor Harley antik yang diproduksi saat Perang Dunia [II]. Bahkan, saya sampai saat ini masih menjadi Ketua Harley Davidson Club Indonesia [HDCI] wilayah Malang.

Pada awalnya, saya juga turut merumuskan pembentukan HDCI, salah satunya bersama Letjen [Purnawirawan] Suyono, yang juga penghobi koleksi mobil-mobil klasik. Pada awal 1990-an, HDCI hanya beranggotakan pemilik Harley klasik/tua.

Namun, seiring perkembangan zaman HDCI juga beranggotakan pemilik Harley keluaran baru, yang lebih kuat digunakan touring. Dari sana, rasa persaudaraan antarpenggemar kendaraan tua terjalin sangat kuat.

Tidak hanya untuk HDCI, tetapi juga komunitas lain seperti Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia [PPMKI]. Bahkan kami sudah seperti saudara. Saya bersahabat kental dengan Pak Hawke, yang merupakan kolektor mobil klasik terbesar di Indonesia.

Berapa koleksi mobil klasik yang dimiliki? Apa yang paling bernilai tinggi?

Kalau total koleksi mobil klasik dengan motor HD juga, ada beberapa puluh. Namun, sebagian dari koleksi saya saat ini sudah saya tempatkan di museum, seperti Museum Angkut.

Selain saya, banyak juga kolektor yang menghibahkan koleksinya untuk dipajang di museum, sehingga lebih banyak orang teredukasi tentang sejarah alat angkut. Contohnya Dahlan Iskan yang menghibahkan mobil listrik Tuxuci-nya ke museum setelah hancur tertabrak.

Beberapa koleksi saya mencakup Citroen Traction Avant keluaran 1930, lalu Alpha Romeo Giulietta keluaran 1957, lalu ada juga 3 mobil Toyota pertama yang masuk ke Indonesia, lalu 2 sedan Triumph Cabriolet dari Swiss, Chrysler Sunbeam, dan belasan lainnya.

Apa kriteria mobil klasik yang layak koleksi? Apakah tahun produksi atau sejarahnya?

Kalau di PPMKI, kami punya standar usia. Setiap tahun ditambah batasan tahun produksinya. Saat ini, kalau tidak salah, yang dapat dikoleksi untuk mobil klasik adalah yang paling lambat diproduksi pada 1957.

Apa perbedaan mengoleksi mobil klasik dibandingkan mobil modern?

Sebenarnya tidak jauh berbeda.

Namun, bukankah mobil antik membutuhkan biaya besar?

Sama saja sebenarnya.

Apa tantangan terbesar bagi pemilik mobil klasik?

Nyaris tidak ada tantangan khusus. Perlu diingat, mobil klasik memiliki mesin dan body yang kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan mobil masa kini. Terbukti, mobil klasik berusia sangat tua sekalipun masih dapat nyala dan tidak cepat rusak. Itu nilai tambah dari sisi perawatan.  

Mungkin tantangannya, banyak di antara mobil-mobil itu yang sudah tidak diproduksi lagi, sehingga saat terjadi gangguan, mencari spare parts menjadi tantangan. Namun, sejauh ini para kolektor tidak pernah kesulitan mencari spare parts.

Biasanya kami mendatangkan langsung dari luar negeri, khususnya dari Amerika. Kami menjalin koneksi yang kuat dengan para kolektor di sana, sehingga itu sangat memudahkan kami jika kami membutuhkan bantuan sewaktu-waktu. Selalu ada jalan!

Mobil klasik apa yang masih banyak diburu saat ini? Bagaimana menentukan nilainya?

Kalau jenisnya, banyak sih yang sering dicari. Kalau menentukan nilainya, itu susah juga karena mobil klasik biasanya mengandung unsur tertentu yang tidak dapat diukur dengan uang. Tapi, bisa juga dinilai berdasarkan tingkat orisinalitasnya.

Para kolektor sebisa mungkin mencari mobil yang masih sangat original.

Oh ya, ada salah satu koleksi saya yang disimpan di museum, yaitu Holden Limousine 1953 warna hitam yang bisa disewakan untuk mobil pengantin. Khusus mobil ini saja yang bisa disewakan untuk komersial.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro