Dipakai bertumpuk
Perhiasan leher gaya gipsi, misalnya, kata Ochy, banyak terbuat dari bahan logam. Tidak harus emas, tapi bisa juga dari monel, perak, atau tembaga. Kalung gipsi sebagian besar terdiri dari aneka desain yang sangat rumit, bertumpuk-tumpuk, dan berukuran besar.
Ochy mengatakan kalung gipsi biasanya melekat di leher dan dada, sehingga cocok disendingkan dengan atasan model sabrina. Detailnya kebanyakan mirip koin yang disusun dengan berbagai bentuk nan semarak.
Menurutnya, kalung-kalung gaya gipsi biasanya berpotongan panjang, karena ide dasarnya adalah untuk menonjolkan sisi feminin seorang perempuan dari bentuk pakaian off shoulderyang mengekspose keindahan leher, tulang dada, dan pundak.
Untuk anting-anting, lanjutnya, gaya gipsi menonjolkan bentuk yang besar dan memanjang dengan susunan manik-manik, kristal, logam, atau bulu yang diberi warna cerah. Aksesori ini cocok dikenakan oleh perempuan berambut panjang dan sedikit ikal khas gadis gipsi.
Ragam cincin, gelang, hiasan kepala, hingga perhiasan kaki ala gadis gipsi pun juga didominasi oleh bentuk-bentuk rumit, bertumpuk-tumpuk, kesan etnik, dan detail yang meriah.
Ochy berpendapat salah satu yang sedang banyak digemari kaum Hawa adalah gelang atau bangles gaya gipsi, yang biasanya berbentuk tipis dan dipakai bertumpuk-tumpuk dengan campuran model atau desain yang saling bertabrakan satu sama lain.
Selain logam, aksesori ala gipsi didminasi oleh bahan bebatuan atau kulit dengan warna hangat seperti hitam dan cokelat. Bahan tersebut biasanya dipilin, dianyam, atau dililit dengan desain etnik untuk menonjolkan nuansa gipsi yang kental.
