Ilustrasi/Skinadvice
Fashion

Berikut 2 Macam Laser Yang Biasa Digunakan Untuk Bidang Dermatologi

Reni Efita
Rabu, 21 Oktober 2015 - 23:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Laser merupakan salah satu jenis modalitas terapi yang banyak dicari dalam pelayanan bidang dermatologi, karena indikasi terapi yang spesifik, tidak invasif, dan menjanjikan hasil yang cepat.

Di tangan yang tepat,  kata dr Radityo Anugrah, SpKK, spesialis kulit Bamed Skin Care,  hasil yang optimal dapat dicapai.  Terdapat berbagai jenis laser yang masing-masing memiliki kekhususan dalam terapi.

"Untuk melaksanakan terapi menggunakan laser tentu bukan tanpa persiapan, konsultasi dengan dokter spesialis kulit sangat diperlukan. Keluhan kulit, jenis penyakit, tingkat keparahan penyakit, serta jenis kulit akan menjadi pertimbangan jenis laser apa yang akan digunakan,” kata Radityo, Rabu (21/10/2015).

Terdapat dua laser yang banyak digunakan untuk berbagai keluhan bidang dermatologi, yaitu Q-switch NdYag dan Fractional CO2. QS NdYAg banyak digunakan untuk keluhan pigmentasi meliputi peremajaan kulit (skin rejuvenation), melasma, freckles, bercak lahir, lentigo, bekas luka berwarna coklat, serta menghilangkan tattoo, bahkan mengatasi jamur kuku. Laser jenis ini merupakan favorit baik bagi pasien maupun operatornya, karena hasil pasca tindakan dapat terlihat langsung perbaikannya, bercak tampak memudar bahkan hilang.

Hasil pasca tindakan Laser NdYag yang signifikan kadang menyebabkan baik pasien maupun operator menjadi agresif dalam penggunaannya. Penggunaan yang tidak tepat dan berlebihan, katanya,  dapat menimbulkan beberapa efek samping yang dapat bersifat permanen. Efek samping meliputi antara lain kemerahan, hiperpigmentasi pasca inflamasi, hipopigmentasi pasca inflamasi, lepuh, dan infeksi. Selama pengerjaan berlangsung terdapat sensasi nyeri yang dapat dikurangi dengan aplikasi krim anestesi.

Lalu laser Fractional CO2 banyak digunakan untuk memperbaiki tekstur permukaan kulit, yaitu pada skar akne, mengurangi garis halus dan kerutan sekitar mata, membantu mengurangi masalah pigmentasi, mengecilkan pori, peremajaan kulit, dan jerawat. Pasien perlu diinformasikan mengenai "down time" pasca tindakan, kemerahan pada kulit bertahan beberapa hari, dan dapat terjadi pengelupasan kulit.

Hal ini dikarenakan tujuan dari laser Fractional CO2 adalah untuk memperbaiki atau mengembalikan permukaan kulit sehingga tindakan menjadi lebih invasif. Efek samping yang dapat timbul adalah hiperpigmentasi pasca inflamasi, lepuh, infeksi, serta jaringan parut.

"Perawatan pasca tindakan tentu tidak kalah penting, dokter akan menganjurkan menghindari pajanan debu berlebih, pajanan sinar matahari, bahkan menghindari pemakaian make up selama beberapa hari pertama, krim perawatannya pun untuk satu minggu pertama berbeda. Perawatan kulit dengan laser umumnya merupakan tindakan yang aman bila dilakukan oleh dokter profesional yang berpengalaman dan berkualitas," kata Radityo.

Penulis : Reni Efita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro