PENYANYI keroncong sekaligus anak dari legendaris keroncong Indonesia, Sundari Soekotjo yakni Intan Soekotjo dua bulan ini mengaku sudah menekuni kegiatan mewarnai. Lima buku mewarnai dari berbagai penerbit sudah memenuhi rak buku kesayangannya. Intan juga mengaku kerap mendapat inspirasi baru dari kegiatan mewarnai. Berikut hasil wawancaranya:
Q: Sejak kapan suka mewarnai? Bagaimana ceritanya?
A: Sebenarnya kalau mewarnai itu dari kecil banget. Dulu bahkan sampai kelas SMP atau SMA aku masih sering dikasih oleh-oleh sama Ibu buku mewarnai, misalnya dari Jepang.
Nah, kalau baru-baru ini sekitaran dua bulan ini, aku awalnya karena liat saudara ku [ipar dari sepupu] punya buku mewarnai untuk dewasa. Awalnya aku masih biasa saja tetapi agak terkejut juga ternyata sudah ada buku mewarnai untuk dewasa gini. Akhirnya aku coba, dan ternyata seru.
Dari sana aku mulai cari buku sendiri, mulai dari yang ada semacam kata-kata mutiara sampai yang tema batik. Hehe.
Q: Buku mewarnai favorit? Alasannya?
A: Aku lagi suka banget, bukunya Johanna Basford judulnya Lost Ocean, sampai aku bingung pilih-pilih warnanya. Bukunya keren dari sampul aja udah bisa kita warnain.
Sebenarnya aku ada buku favorit dari SD, itu dikasih Ibu setelah pulang dari Jepang. Judulnya Shouja Coloring Book. Nah, waktu aku cariin lagi sekarang enggak ketemu lagi. Itu buku buat anak-anak sih, cuman detail dan bagus banget. Misalnya seorang putri yang digambar pakai baju mewah dan mata berkaca-kaca.
Terus kemarin aku lihat di online, bukunya ternyata sudah langka, dulu yang kata Ibu murah sekarang sudah US$20 harganya dan cuman kolektor yang punya. Aku lagi proses pencarian ini, kalau bisa dapat kayaknya enggak bakal beli buku mewarnai lagi. Udah banyak soalnya hehe.
Q: Perbandingan dengan buku karya lokal?
A: Bagus juga kok, cuman kalau menurut aku ini kan seni ya, setiap ilustrator pasti punya kreatif masing-masing. Indonesia itu kerennya mereka punya tema kayak Batik atau Bali. Nah, kalau buku luar kaya punya Johanna Basford itu bagus dari segi kualitas kertas, detail gambar. Masing-masing punya kelebihan.
Buku Lost Ocean, Johanna Basford aku beli langsung dari Korea harganya sekitar Rp200 ribu tetapi kemaren baru lihat di Toko Buku Indonesia, Rp180an ribu. Kurang tau deh, itu udah diproduksi di Indonesia sendiri apa gimana sampai lebih murah, tapi aku enggak menyesal kok belinya.
Q: Alat mewarnai favorit? Alasannya?
A: Aku suka semua tergantung kebutuhannya, aku punya krayon, pensil warna dan spidol. Sekarang juga masih cari pensil warna yang bagus lagi, aku ngincar salah satu merk pokoknya. Kata teman ku sih di Jakarta ada di Toko Buku Prapatan, di sana lengkap alat tulisnya.
Q: Setelah melakukan tren mewarnai bagi dewasa ini apa saja plus/minus dari kegiatan ini?
A: Banyak sekali manfaat yang aku rasain sendiri, terutama melatih kosentrasi. Jadi ketika mewarnai kosentrasi aku tu kaya diuji banget. Contohnya aku suka gradasikan misalkan satu gambar ini aku tentukan temanya merah-hijau, merah-hijau, nah nanti tiba-tiba ada yang merah semua berarti aku kurang kosentrasi.
Terus juga sangat mempengaruhi dikeseharianku, misalnya dulu kalau dititipi Ibu sesuatu harus dicatat dulu, sekarang jadi lebih gampang mengingat enggak perlu pakai catatan.
Selain itu, jadi lebih sabar. Setelah menekuni kegiatan mewarnai hampir setiap malam ini aku merasa ada perubahan jadi lebih sabar. Soalnya kan buku mewarnai dewasa itu banyak detail, kecilnya kan, jadi kalau enggak sabar bisa rusak seni yang akan kita ciptakan.
Paling penting, aku jadi jauh dari gadget, sebelumnya kan tangan ku enggak pernah lepas dari gadget. Nah, sekarang ada media baru yang lebih bagus juga buat kesehatan mata.
Namun, minusnya aku jadi males kemana-mana kalau udah mewarnai. Antisosial gitu hehe.
Q: Sejauh apa dapat menjadi peredam setres?
A: Iya meredam sekali, soalnya warna-warna itu bisa jadi pelampiasan emosi seseorang.
Q: Teknik mewarnai apa yang digunakan selama ini?
A: suka gradasi, misalnya dari terang ke gelap, yang satu tone saja pokoknya. Kalau inspirasi aku suka biasanya lihat hasil warna ilustrator yang terkenal gitu, sama warna-warna Bunga Mandala dari India.
Q: Menurut kamu apa saja yang memengaruhi tren mewarnai dewasa saat ini?
A: Mungkin karena para dewasa lelah menggunakan digital ya, sekarang kan serba digital. Mewarnai itu kegiatan yang jauh dari digital dan santai banget, apalagi kalau setelah kerja, terkena macet, pasti akan lebih santai kalau udah mewarnai.
Q: Adakah rencana memanfaatkan kegiatan mewarnai untuk bisnis atau sekadar hobi?
A: Ingin membuat komunitas, supaya bisa saling sharing dan belajar.Ini kan kegiatan hobi for fun saja.