Bisnis.com, JAKARTA -- PT Ingin Anak (PTIA) akan mengembangkan layanan ke berbagai kota untuk memudahkan pasutri mendapatkan akses layanan bayi tabung.
"Tren siklus bayi tabung di Indonesia semakin meningkat setiap tahunny," kata pakar bayi tabung Dr.dr, Budi Wiweko, sekaligus tim ahli di SMART IVF Bekasi, Selasa (22/12/2015).
Pada 2014, dari data 28 klinik bayi tabung yang tersebar di 11 kota dan 8 provinsi di Indonesia, terdapat sebanyak 4.827 siklus yang terbagi 4.127 siklus baru dan 750 dalam bentuk sampel beku.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, terdapat 3.488 siklus baru dan 595 simpan beku, terdapat kenaikan sebanyak 18% .
Sementara data prevalensi infertilitas saat ini di Indonesia mencapai sebesar 10-15%. Dari 40 juta pasangan usia subur, terdapat 4 juta pasangan usia subur yang mengalami gangguan kesuburan.
Bila 5% pasangan infertilitas membutuhkan pelayanan bayi tabung, maka kurang lebih terdapat 200.000 pasangan usia subur yang harus ditolong dengan teknologi bayi tabung.
Namun pusat layanan bayi tabung masih terkonsentrasi di Jawa yakni sebanyak 22 klinik, 1 klinik di Medan, 1 klinik di Padang dan 3 klinik di Denpasar.
Dari survei yang dilakukan Budi terhadap 212 responden pasien bayi tabung, sebanyak 25% di antaranya mengakses layanan bayi tabung dengan melakukan perjalanan ke kota lain, 16% di antaranya harus menyeberang pulau, dan 9% antarprovinsi, serta 4% pasangan mengikuti program bayi tabung ke luar negeri.
Tahun depan, PTIA akan mengoperasikan dua program bayi tabung SMART IVF lagi, masing-masing di Depok dan Palembang.
SMART IVF adalah singkatan dari sophisticated, affordable, reproductive, technology in vitro fertilization.