Bisnis.com, JAKARTA -- Aksi bom bunuh diri di Istanbul, Turki, tidak hanya membunuh turis tak berdosa tapi juga menghancurkan industri pariwisata senilai US$32 miliar yang selama ini banyak disumbang negara tetangganya.
Tidak ada warga negara yang memberi kontribusi lebih besar terhadap industri pariwisata Turki selain warga Jerman dan Rusia selama tahun lalu.
Kedua negara tersebut telah membantu negara yang terbentang dari Asia ke Eropa itu menjadi destinasi wisata keenam terbesar dunia.
Warga Rusia menghindari kunjungan wisata ke resort di kawasan Mediterania karena pertikaian politik terkait perang di Suriah.
Sekarang warga Jerman terpengaruh dengan tragedi di alun-alun kota Istanbul yang banyak dikunjungi wisatawan tersebut akibat tewasnya 10 orang yang sebagian besar adalah wisatawan asal negara itu kemarin pagi.
"Sektor pariwisata akan mengalami kerugian yang lebih besar pada tahun ini, terutama karena Jerman merupakan asal dari wisatawan asing terbesar negara itu," ujar Naz Masraff, direktur konsultan politik Eurasia Group sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (13/1/2016).
Menurutnya, memburuknya kondisi keamanan dan dampaknya pada dunia pariwisata akan memicu sentimen ekonomi di Turki.