Presiden Joko Widodo mengamati maket pembangunan KEK Tanjung Lesung, beberapa waktu lalu./Antara
Travel

KEK Tanjung Lesung Diyakini Pacu Pertambahan Wisatawan

Amanda Kusumawardhani
Jumat, 29 Januari 2016 - 10:56
Bagikan

Bisnis.com, TANGERANG--Pengusaha hotel di Provinsi Banten optimistis keberadaan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung bakal menjembatani pertumbuhan industri pariwisata yang saat ini masih terpusat di Tangerang dan sekitarnya.

Pasalnya, berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada tahun lalu, sekitar 60% hotel dan restoran menumpuk di kawasan Tangerang, sedangkan sisanya menyebar dari Cilegon, Serang, Anyer, dan Carita.

“Total hotel dan restoran yang saat ini berada di Banten mencapai 1.000 unit dengan proporsi restoran sekitar 60%, dan 40% sisanya merupakan industri perhotelan,” kata Ketua PHRI Banten Achmad Sari Alam ketika dihubungi Bisnis.com, Jumat (29/1/2016).

Dilihat dari segi okupasi, Achmad mengungkapkan industri perhotelan dan sekitarnya memegang jumlah keterisian tertinggi yakni 80%, disusul dengan Cilegon dan Serang 70%, serta Anyer dan Carita 50%.

Pada tahun ini, dirinya meyakini prospek pertumbuhan industri dan perhotelan di Banten cukup signifikan karena ditunjang dengan beroperasinya KEK Tanjung Lesung. Dirinya mencatat, PHRI mampu memberikan tambahan pendapatan bagi provinsi ini senilai Rp500 miliar.

Meski operasional KEK Tanjung Lesung masih membutuhkan sejumlah pendukung, salah satunya akses transportasi, dirinya meyakini kawasan ekonomi khusus tersebut dapat menjadi solusi dalam menggenjot pertumbuhan industri hotel dan restoran di Banten.

Saat ini Tanjung Lesung dengan luas mencapai 1.500 hektar hanya memiliki satu akses jalan darat. Kondisi jalan raya yang harus dilintasi wisatawanpun belum seluruhnya baik. KEK ini sangat membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan sehingga masyarakat lebih mudah menjangkaunya.

Secara keseluruhan ada empat opsi yang bisa memperbaiki akses transportasi, salah satunya Tol Serang – Panimbang. Ruas sepanjang 83,9 kilometer ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2018.

“Ada beberapa proyek infrastruktur yang pemerintah sedang rencanakan. Jika cepat terealisasi, itu akan menjadi multiplier effect bagi ekonomi sekitar,” katanya.

Secara umum, Bank Indonesia Provinsi Banten mencatat ada 18 kawasan pengembangan wisata di Banten tetapi hanya 8 yang terbilang sudah berkembang, antara lain Pantai Anyer di Kabupaten Serang, Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang, dan Pantai Sumur (Pulau Umang di Kabupaten Pandeglang.

“Intinya, pemerintah dan organisasi terkait harus bekerja sama untuk mengembangkan destinasi wisata sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banten,” tambahnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro