Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia kembali mendapat penghargaan dalam perhelatan tahunan Internationale Tourismus-Bourse (ITB) Berlin di Jerman yang berlangsung 9-13 Maret 2016 dan diikuti 187 negara.
Paviliun Indonesia bertema “Wonderful Indonesia” dengan konsep desain kapal Phinisi, yakni kapal tradisional khas Bugis, Makassar, berhasil menyabet award The Best Exhibitor dalam kategori Booth Asia Australia Oceania.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, kemenangan tersebut cukup membanggakan sebab kriteria penilaian atas award tersebut lumayan detail.
Pertama, booth dan space memberi kesan welcome kepada costumers. Paviliun Indonesia yang berisi 101 industri cukup longgar dengan wajah muka yang melebar. Kedua, bahan-bahan yang dipakai booth ramah lingkungan. Materi promo, cetakan poster, flyer rencananya akan dimanfaatkan untuk KBRI dan VITO --Visit Indonesia Tourism Officer-- di Jerman.
Ketiga, kreativitas dalam menghidupkan paviliun. Misalnya lewat karya siluet wajah, stand kerajinan anyaman janur kuning yang bisa dicoba oleh pengunjung, serta sudut spa beserta dua terapis.
Di coffee corner Indonesia juga dua macam barista. Ada yang khusus mengolah biji kopi dari Gayo, Mandailing, Sidikalang, Jawa Temanggung, dan Toraja. Satu lagi peracik cocktail yang mencampur jahe, kopi, dan aneka macam minuman tradisional dengan minuman Eropa, sehingga menjadi kombinasi rasa yang khas.
Keempat, tim ofisial yang berkomunikasi dan berkoordinasi dengan ITB Berlin memahami bahasa lokal, Germany, sehingga tidak ada missunderstanding selama pre, on dan post event.
“Semua itu dipersiapkan dengan tidak tanggung-tanggung,” kata Arief dalam keterangannya, Minggu (13/3/2016).
Kemenangan kali ini menambah daftar travel mart yang dijuarai Indonesia selama Februari- Maret 2016 di berbagai tempat seperti di Amerika Serikat dan Hongkong. “Puncaknya adalah ITB Berlin ini. Impact nya terhadap marketing adalah, brand Wonderful Indonesia semakin menanjak tajam,” tambahnya.
Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia diharapkan bisa meningkat dari posisi 70 ke posisi 30 besar dunia pada 2019. Selain itu, jumlah kunjungan wisman juga ditargetkan 20 juta pada 2019.
Adapun, pada tahun ini target wisman meningkat 12 juta kunjungan dengan potensi nilai ekonomi Rp172 triliun, serta 260 juta kunjungan wisatawan domesik dengan potensi nilai ekonomi Rp223 triliun.
