Sejarah
Sekitar periode 2010 hingga 2015 saat Basuri masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dia dan istrinya yang saat itu merupakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah, menggagas sebuah galeri yang mampu memberdayakan para ibu rumah tangga di wilayah itu.
"Jadi kita undang orang yang bisa batik, kita sewa dia dari Jakarta, kita kasih gaji Rp7,5 juta, tinggal di rumah dinas bupati, makan enggak bayar, nah dia latih ibu-ibu lokal kita," kata Basuri.
"Waduh, saat itu ampun-ampun deh, udah itu selesai, kita kirim ibu-ibu itu ke Cirebon dan ke Yogyakarta untuk latihan, lalu orang Yogya kita undang lagi untuk melatih, sehingga kita sudah bisa mulai, kita bisa membuat warna bagus dan juga bisa batik tulis, nah sekarang kita banyak kombinasi cap dengan tulis.”
Hingga saat ini, di galeri Batik De Simpor, ada delapan orang perajin yang aktif, dari 10 perajin yang sempat dikirim ke Jawa pada awal pendirian galeri.