Kain tenun/Antara
Relationship

Upaya Bangkitkan Kembali Kejayaan Tenun Ikat Garut

Wike Dita Herlinda
Sabtu, 26 Maret 2016 - 10:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Akhir-akhir ini, wastra Nusantara semakin mendapatkan tempat di jagat fesyen Indonesia. Mayoritas perancang mode belakangan ini banyak menggunakan kain-kain tradisional untuk menciptakan karya busana yang berkelas internasional.

Selain batik, kain Nusantara yang banyak dipergunakan adalah tenun. Harus diakui, di banyak tempat di Indonesia, tenun merupakan perlambang jati diri masyarakat lokal yang bernilai seni tinggi.

Popularitas tenun pun semakin meroket berkat kerja keras para perancang mode yang getol memperkenalkan kain tersebut di tingkat nasional maupun global. Hal tersebut berbanding lurus dengan peningkatan kontribusi tenun terhadap sektor ekonomi kreatif bangsa ini.

Sebab, tenun merupakan salah satu produk peradaban bangsa yang bernilai jual tinggi, dan memberi efek signifikan bagi pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.

Apalagi, industri kreatif menyumbang hampir 8% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2016, dengan total penyerapan tenaga kerja menembus 110 juta orang alias 10,65% dari total angkatan kerja nasional.

Beranjak dari popularitas kain tenun sebagai salah satu warisan budaya bangsa, sekelompok perempuan dari berbagai latar belakang pekerjaan dan pendidikan membuat perkumpulan nirlaba yang bernama Cita Tenun Nusantara (CTI) sejak 2008.

Tujuan dari perserikatan tersebut tentunya untuk melestarikan tenun sebagai bagian dari kepribadian bangsa dan karya seni bernilai tinggi. Caranya adalah dengan melakukan berbagai program pembinaan terintegrasi untuk para perajin tenun di berbagai daerah.

Organisasi yang diketuai Okke Hatta Rajasa itu sejauh ini telah mengembangkan beraneka sentra tenun dan menggelar 14 program pembinaan di 10 wilayah Tanah Air, termasuk Bali, Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Sulawesi Tenggara, Garut, Majalaya, Sambas, Bali Barat, Lombok, dan Sumba.

Salah satu kerja nyata yang dilakukan komunitas tersebut adalah menggelar pengembangan kain tenun ikat di Garut pada 2010-2012. Kegiatan yang didukung oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. tersebut turt menggandeng desainer busana Sebastian Gunawan dan desainer interior Agam Riadi.

Okke menjelaskan kolaborasi bertajukMetamorfosaitu bertujuan untuk mengarahkan para perajin tenun Garut agar tidak hanya memproduksi tenun sutra putihan yang digunakan untuk batik, tapi kembali menghidupkan dan mempopulerkan tenun ikat khas Garut.

Pada program pengembangan peraji tenun ini, CTI membentuk tim instruktur yang terdiri atas tiga bagian, yaitu tim desain, tim struktur kain, dan tim pencelupan atau pewarnaan benang, jelasnya.

Melalui program tersebut, CTI berhasil membuat terobosan desain dan teknik tenun ikat Garut gaya bau, yang dapat diolah menjadi produk fesyen siap pakai berkualitas tinggi dengan garis desain modern.

Tidak hanya untuk fesyen, tenun ikat Garut itu dapat disulap menjadi produk-produk interior yang laris di pasaran dalam dan luar negeri. Pengenalannya dilakukan melalui ajang-ajang pameran sertafashion show.

PROGRAM LANJUTAN

Setelah sukses dengan program perdana tersebut, CTI kembali menggelas program pelatihan dan pengembangan perajin tenun di Garut pada tahun ini, melalui kolaborasi dengan desainer busana Biyan Wanaatmadja dan desainer interior Hireka Vitaya.

Koordinator Pelatihan Tenun Garut Intan Fauzi Fitriyadi menjelaskan program lanjutan tersebut terdiri atas 3 tim instuktur, yaitu desain, struktur kain, dan pewarnaan benang.

Konsep yang diusung adalah tenun ikat dengan inovasi teknik sulam, teknik plat, dan teknitwill(kepang silang), yang mengangkat garis desain modern nan sesuai dengan perkembangan tren fesyen dan interior kekinian.

Dari segi warna, lanjutnya, program kedua tersebut menggunakan tren warnapolychromaticyang merefleksikan gaya nan elegan dan modern, tanpa mengabaikan citarasa budaya tenun Garut.

Pada dasarnya, materi pelatihan yang kami sampaikan lewat program ini terbagi menjadi dua, yaitu teknis dan pembangunan kapasitas. Dari segi teknis, kami melatih mereka untuk lebih meningkatkan mutu tenunan, struktur, kerapihan, dan pencelupan benang dengan tren warna terkini, jelasnya.

Sementara itu, dari segicapacity building, pelatihan dilakukan dengan memotivasi para penenun untuk dapat menjadi pengusaha tenun yang memahami selera pasar. Saat ini, peminat pelatihan tersebut mencapai 90 orang, dari hanya 25 orang pada awal mulanya.

Untuk program kedua, pelatihan tersebar di lima daerah, yaitu Kadungora, Tarogong, Tasikmalaya, Desa Ciawi, dan Desa Saluwu. Adapun, program kedua tersebut memiliki lima fokus kegiatan.

Di antaranya adalah pembentukan desa tenun kreatif mandiri, program pemberdayaan perajin, pelibatan desainer dalam pengembangan tenun, pelatihan digital marketing oleh istri mantan Menteri Perdagangan M. Lutfi, Bianca A. Lutfi, dan penerbitan buku hasil program pengembangan serupa dari berbagai daerah di Tanah Air.

Sehubungan dengan program itu, Ketua CTI Okke Hatta Rajasa berharap agar kelompoknya dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas perajin tenun di Garut, sehingga mampu bersaing di dalam industri kreatif baik untuk pasar nasional maupun internasional.

Kami turut mendukung penuh dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh CTI untuk melestarikan kain tenun Indonesia melalui pembinaan terhadap para peraji di Garut, jelas istri mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu.

Dia menambahkan dampak dari program pelatihan tersebut tidak hanya dirasakan pada proses pembuatan tenunnya saja, tapi juga kepada lingkungan dan daerah di sekitar kantong-kantong pelatihan.

Pada daerah-daerah tersebut telah dibangun beberapa fasilitas masyarakat, seperti PAUD, masjid, dan bersama dengan pemerintah daerah setempat, kami juga berkerjasama untuk melakukan perbaikan jalan secara akses utama untuk kelancaran kegiatan masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro