Marlina-the murderer in four acts/twitter
Entertainment

Sineas Indonesia Tembus Festival Film Cannes 2016

Atiqa Hanum
Jumat, 29 April 2016 - 18:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sineas Indonesia masih menjadi perhatian dalam industri film internasional seperti Festival Film Cannes yang segera digelar di Prancis.Tahun ini, dua film Indonesia akan dipertontonkan dalam festival tersebut.

Kiprah film Indonesia di Festival Film Cannes dimulai dari diputarnya film 'Tjoet Nyak Dien' (1988) karya Eros Djarot pada 1989 dalam program La Semaine de la Critique untuk kategori film panjang.

Di ajang tersebut film peraih 9 piala Citra ini meraih penghargaan sebagai Best International Film.

Dalam program yang sama tahun 2015, film 'The Fox Exploits The Tiger's Might' karya sutradara muda Lucky Kuswandi berhasil menjadi salah satu dari sepuluh film pilihan yang ikut kompetisi kategori film pendek.

Selain program tersebut, film Indonesia yang juga masuk dalam program bergengsi lainnya adalah 'Daun di Atas Bantal' (1998) dan 'Serambi' (2005) karya Garin Nugroho yang terpilih dalam program Un Certain Regard.

Film 'Kara, Anak Sebatan Pohon' (2005) karya Edwin terseleksi dalam program Director's Fortnight, sementara project film 'Postcard From The Zoo' (2012) terpilih dalam program L'Atelier Cinefondation 2010.

Sineas muda Indonesia yakni Kamila Andini juga pernah terpilih mengikuti residensi dalam program Cinefondation Residence 2013 untuk karyanya 'The Seen and Unseen'.

Tahun ini, sutradara perempuan pertama peraih Piala Citra, Mouly Surya, akan bertandang ke Cannes untuk mempromosikan film terbarunya 'Marlina The Murderer in Four Acts' dalam seleksi L'Atalier Cinefondation Festival Film Cannes pada 11-22 Mei 2016.

Film yang skenarionya di garap Garin Nugroho itu terpilih menjadi salah satu dari 15 proyek film dari seluruh dunia yang akan masuk dalam project market untuk mencari mitra koproduksi, penjualan dan distribusi internasional.

Marlina yang akan diperankan Marsha Timothy akan syuting di Pulau Sumba. Marlina adalah seorang janda 35 tahun yang memenggal kepala pimpinan gerombolan perampok dan membawa lari kepalanya dalam sebuah perjalanan.

Mouly mengatakan film yang digarap rumah produksi Cinesurya Pictures berkolaborasi dengan Kaninga Pictures.

“Setelah terseleksi dalam beberapa project market serupa di Asia, Marlina akan dipresentasikan di Cannes, untuk pertama kalinya di Eropa,” paparnya di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Selain Mouly, sineas muda Indonesia lainnya yakni Wregas Bhanuteja akan mempersembahkan film pendek terbarunya 'Prenjak/In The Year of Monkey' (2016) yang terpilih dalam kategori film pendek program La Semaine de la Critique di Festival Film Cannes 2016.

Film besutan pria lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini bercerita tentang Diah, seorang wanita yang sangat butuh uang cepat menawarkan Jarwo, teman kerjanya, untuk membeli sebatang korek api miliknya seharga Rp10.000.

Apabila Jarwo membakarnya, dia bisa melihat salah satu bagian dari tubuh Diah.

“Film pendek ini berdurasi 12 menit dan sudah dapat ditonton dengan latar belakang kota Yogyakarta,” ucap Wregas.

Terpilihnya dua sineas Indonesia ini menandakan Indonesia masih memiliki peran dalam dunia perfilman dunia.

Untuk itu, semoga hal ini juga turut mendukung anak bangsa lainnya untuk terus berkarya menciptakan karya berkualitas yang bisa bersaing dengan film internasional.

Garin mengungkapkan dirinya senang karyanya bisa kembali terpilih dalam Cannes 2016 dan menunjuk sutradara favoritnya yang memang berpengalaman luar biasa.

“Memang diakui, film Indonesia memang banyak terinspirasi oleh film Prancis, hubungan ini juga mempererat kedua belah negara dengan film,” bebernya.

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro