Bisnis.com, JAKARTA--Film Ada Apa Dengan Cinta 2 (#AADC2) kembali memecahkan rekor terbaru yaitu menembus angka tiga juta penontonhanya dalam waktu 15 hari penayangan.
Sebelumnya, film ini mampu menembus angka satu juta penonton dalam waktu tercepat, yaitu lima hari penayangan.
Tak ayal lagi, film AADC2 menjadi film nomor satu tahun ini dalam perolehan angka jumlah penonton di Indonesia hingga Mei 2016, sekaligus memecah kebuntuan angka jumlah penonton yang tak pernah bisa menembus angka dua juta penonton selama beberapa tahun terakhir.
“Kami semua merasa terharu dan bangga atas pencapaian ini,” kata Mira Lesmana, pemilik rumah produksi Miles Films dan produser film AADC 2 melalui siaran pers, Jumat (13/5/2016).
Menurutnya, jumlah penonton film AADC 2 membuktikan bahwa film Indonesia mampu bersaing dengan film Holywood sekalipun.
Pencapaian manis ini tidak hanya berlaku di Indonesia. Film AADC 2, yang dirilis serentak di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam pada 28 April lalu, menorah prestasi yang tak kalah membanggakan di negeri tetangga.
Film AADC 2 telah meraup pendapatan kotor kurang lebih empat juta Ringgit (sekitar 14 miliar rupiah).
Sampai hari ini, bioskop masih memutar film AADC 2. Film ini juga mendominasi pembicaraan di sosial media.
“Banyak yang mention di media sosial saya, menyebutkan kalau mereka sudah nonton tiga kali, bahkan ada yang lima kali, ramai-ramai bersama teman dan keluarga,” kata Dian Sastro, pemeran Cinta dalam AADC2.
Pemeran Rangga Nicholas Saputra mengatakan antusiasme penonton sangat luar biasa.
“Reaksi penonton sungguh tidak terduga. Banyak yang menulis puisi yang terinspirasi dari puisi Aan M. Mansyur di film ini, lalu dikirim ke saya lewat media sosial,” katanya.
Imbas kesuksesan film AADC 2 juga terasa di tempat-tempat lokasi perjalanan Cinta dan Rangga, juga geng Cinta, di Yogyakarta.
Tempat-tempat tersebut sontak ramai dikunjungi banyak orang seusai menonton film AADC2. Tak hanya tempat, tetapi dinamika dunia kreatif Yogyakarta yang terintegrasi dengan baik di film AADC 2 membuka mata banyak orang terhadap kekayaan seni kontemporer di Yogyakarta.