Bisnis.com, JAKARTA—Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu di kota Billund, Denmark yang dimiliki Ole Kirk Christiansen. Saat itu 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu yang telah beroperasi sejak 1895.
Awalnya toko ini hanya membantu pembangunan rumah dan pembuatan mabel kayu, serta memiliki beberapa orang pegawai. Lalu pada 1963, Lego memperkenalkan material berbahan acrylonitrile butadine styrene yang menggantikan bahan sebelumnya dalam pembuatan bata Lego, yaitu cellulose acetate (CA). Bahan tersebut lebih stabil dan masih menjadi bahan dasar material Lego hingga kini.
Retail dan Sales Manager Lego Certified Store Indonesia (PT Adidaya Multi Niaga) Dede Jainudin mengungkapkan sampai saat ini permainan Lego di Indonesia berkembang pesat, dimana sebelumnya Lego hanya memiliki tiga toko resmi yakni di Cilandak Town Square Jakarta, Grand City Mall Surabaya dan Beachwalk Shoping Centre, Kuta, Bali.
“Pertama kali itu tahun 2014 di Citos pada 9 Januari lalu diikuti di beberapa kota lainnya. Sekarang kami membuka lagi yang keempat di Jakarta tepatnya di Grand Indonesia Shopping Town, West Floor, lantai 2,” bebernya saat peresmian, Sabtu (21/5/2016).
Lego Certified Store merupakan toko resmi yang khusus menjual produk asli Lego termasuk aksesorisnya. Perbedaan di setiap toko, Lego Store memiliki area bermain Lego dimana anak-anak dapat mengeksplorasi kreativitas dalam membuat bangunan. Selain menawarkan koleksi menarik juga menawarkan program belajar lainnya untuk anak-anak setiap bulan di minggu pertama dan ketiga secara cuma-cuma.
“Kami telah lama memiliki program belajar dan bermain Lego untuk anak-anak secara gratis setiap bulan pukul 11.00-12.00 WIB. Mainannya pun bisa dibawa pulang,” terangnya.