Wine Sababay/dokumentasi
Fashion

Wine Asal Bali Disejajarkan dengan Wine dari Berbagai Belahan Dunia

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 28 Juni 2016 - 13:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Moscato d’Bali dari Sababay Winery terpilih disajikan di Wine Explorers’ Grand Annual Tasting 2016, yang dilaksanakan di teras kaki Arc De Triomphe, Paris pada 13 Juni 2016. 

Wine Sababay disejajarkan dengan wine dari berbagai belahan dunia lainnya seperti Inggris, Brazil, Belgia, Swedia dan Slovakia. Grand annual tasting ini dihadiri berbagai pihak  berpengaruh di industri wine seperti wine expert, sommelier, media, dan produsen-produsen wine dari penjuru dunia.

Menurut Jean-Baptise Ancelot, salah satu pendiri Wine Explorer, acara grand tasting bertujuan untuk memperkenalkan kepada para pakar wine berbagai penemuan wine terbaik dan paling menarik selama perjalanan proyek WINE EXPLORERS. Peserta grand tasting adalah para tokoh kunci lintas industri di bisnis wine, mencakup sommeliers, chefs, winemakers, wartawan, penulis, buyersserta sejumlah pecinta wine. Tahun ini sekitar 120 orang bergabung dalam Grand Annual Tasting ini.  “Tujuan kami mengundang berbagai pihak dari berbagai adalah karena menurut kami masing-masing memiliki selera sendiri, sehingga penting bagi kami untuk berbagi opini atau komentar dari berbagai sudut pandang yang berbeda”, ungkap Jean. 

Dia menambakan bahwa Moscato d’Bali dari Sababay Winery merupakan salah satu wine yang mendapat respon positif dari peserta grand tasting. “Moscato d’Bali merupakan wine sparkling yang menyenangkan, dengan rasa fruityserta aroma bunga putih yang segar dan nyaman dinikmati. Wine ini sangat cocok dengan iklim Indonesia yang panas dan lembab, dan tentu saja dengan makanan Indonesia. Kami menerima banyak komentar positif dari tamu yang sangat menikmati sparkling wine yang eksotis dan lembut ini!” ungkap Jean.

Jean menambahkan bahwa Wine Explorer adalah “satu-satunya inventarisasi wine global yang pernah diciptakan”, sebuah proyek unik yang bertujuan membangun daftar komprehensif berisi semua negara pembuat wine di dunia. Untuk berkelana mengelilingi dunia wine, menjelajahi terroirs baru sekaligus menginspirasi negara-negara yang masih membangun industri wine. Wine Explorer juga mengunjungi berbagai wilayah yang tengah berkembang untuk bertemu dengan berbagai petani dan produsen wine serta mencicipi wine-wine dengan citarasa yang unik.

Wine Explorer menurutnya adalah sebuah petualangan untuk merayakan kekayaan kebun anggur dunia, untuk mengungkap tanaman anggur yang belum pernah diketahui dan sangat orisinil, harta karun dari berbagai wilayah produsen anggur di belahan dunia lainnya yang mencakup 92 negara. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memperkaya cakrawala informasi mengenai warisan anggur dunia serta menyebar luaskannya melalui buku, atlas, film dokumenter serta perpustakaan online wine dunia.

Sebelumnya, Sababay berhasil meraih penghargaan internasional di ajang The AWC Vienna International Wine Challenge 2015. Dalam kompetisi bergengsi ini 2 produk Sababay yaitu White Velvet dan Moscato d'Bali meraih medali perak sementara Sababay Reserve Red mendapatkan Seal of Approval. The AWC Vienna adalah kompetisi wine terbesar yang diakui secara resmi di dunia dengan jumlah peserta sebesar 1.800 produsen dari 40 negara. AWC termasuk kompetisi wine yang paling ketat, di mana seorang juri internasional yang dipilih dari level tertinggi bertugas menilai wine dalam kabin-kabin terpisah dengan menggunakan prosedur blind tasting absolut.

Sababay Moscato d'Bali telah memenangkan penghargaan perak dari Singapore Wine & Spirits Awards 2014, sebuah kompetisi terkemuka di Asia yang diikuti produsen wine dari seluruh penjuru dunia diuji serta dicicipi dengan sistem blind tasting. Sababay kembali meraih menyabet tiga medali di ajang CWSA 2015 (Cina Wine & Spirits Awards). Selain Cina, Japan Wine Challange 2015 juga menganugerahi Seal of Approval untuk Ludisia serta Moscato d'bali. Selanjutnya, Sababay White Velvet juga meraih medali perunggu di Korean Wine Challenge baru-baru ini (KWC).

“Hal ini mematahkan persepsi bahwa Indonesia tidak dapat memproduksi wine berkualitas.  Penghargaan-penghargaan ini juga menempatkan Indonesia di peta penghasil wine berkualitas dunia”, ungkap Manpalagupta Sitorus, Marketing Director Sababay Winery. Pada kenyataannya, tanaman anggur dapat tumbuh dengan baik di Indonesia dengan iklim yang cenderung kering dengan suhu udara malam hari yang cukup dingin. “Dengan pemilihan lokasi serta varietas anggur yang tepat, budidaya anggur di Indonesia dapat memberikan hasil yang sangat memuaskan bagi petani anggur dan produsen wine local”, ungkap Gupta.

Sababay  mendapatkan suplai anggur untuk produksi wine dari petani lokal di Buleleng, Bali. Dengan menggagas konsep corporate farming, Sababay melakuan kemitraan dengan petani untuk penjualan anggur secara eksklusif dengan harga yang wajar. Sistem ini menciptakan siklus produksi dan panen yang berkelanjutan dan mutu hasil panen yang stabil. Kolaborasi dari sistem kendali suhu yang canggih serta teknik irigasi lahan yang baik dan seleksi rootstock yang lebih seksama memungkinkan Sababay Winery untuk mengubah anggur menjadi ‘berlian dalam botol’ – sebuah cakrawala baru dalam dunia industri wine nasional.

Selama beberapa tahun terakhir, kawasan Utara Bali telah berkembang menjadi pusat perkebunan anggur dan produksi wine. Diluncurkannya rangkaian wine New Latitude menjadi konfirmasi akan kecocokan dan potensi dari budidaya anggur Alphonse Lavallée di kawasan tropis ini. Seperti halnya berlian, mutu anggur ditentukan oleh tanah tempatnya tumbuh, dan melalui proses produksi yang teliti, produk akhir berupa wine disempurnakan untuk menonjolkan mutu dan pesona terbaik. Wine New Latitude merupakan produk bernilai tambah dari anggur menjadi wine yang dengan bangga diciptakan oleh anak bangsa Indonesia.

Evy Gozali, CEO Sababay Winery mengungkapkan, “Kami menyadari potensi pertumbuhan produksi wine di Asia, khususnya di Bali, yang merupakan satu contoh yang sangat baik dari kegiatan ekonomi kreatif untuk memberikan nilai tambah atas produk perkebunan anggur. Untuk itu, kami bertekad menjadi ujung tombak dari konsep ‘Pertanian Terpadu’ yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani anggur lokal.”

Evy menambahkan bahwa Sababay memiliki visi untuk menjadi winery lokal dengan manajemen profesional terbaik dan berkelanjutan serta terbaik di kawasan Asia Tenggara, serta memaksimalkan potensi pertanian dan perkebunan di Indonesia melalui transfer teknologi pembuatan wine serta penerapan prinsip-prinsip perdagangan yang adil dan konsep pertanian terpadu. Evy juga menekankan bahwa salah satu filosofi penting yang diterapkan di Sababay  adalah pemeliharaan alam dan lingkungan.

Sebagai produsen wine berteknologi tinggi, Sababay mengoperasikan fasilitas produksi seluas lebih dari 2 hektar yang dilengkapi dengan peralatan pengolahan anggur tercanggih yang didatangkan langsung dari Perancis. Fasilitas produksi Sababay menerapkan standar internasional dengan peralatan fermentasi dan tangki penyimpanan terbuat dari stainless steel sementara sistem pembotolan otomatis langsung didatangkan dari Italia. Pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem penyimpanan suhu dingin untuk produk jadi, laboratorium kendali mutu, sistem pengelolaan limbah padat dan cair yang berkelanjutan, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro