Health

Waspada Kanker Prostat Pada Pria Usia 30 Tahun

Muhammad Abdi Amna
Jumat, 29 Juli 2016 - 09:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Kanker prostat penyakit yang umumnya menyerang organ reproduksi kaum pria selayaknya diwaspadai ketika kaum pria beranjak memasuki usia 30 tahun.

Spesialis Urologi Siloam ASRI dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K) Phd menungkapkan hingga saat ini masih sangat sedikit kaum pria yang memasuki usia 30 tahun sadar akan menjaga dan memeriksa kesehatan kelenjar prostatnya.

“Padahal, prostat yang terletak di leher kandung kemih berperan dalam mensekresi sekitar 30% dari total volume air mani, di mana cairan tersebut mengandung sejumlah komposisi nutrisi yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (29/7/2016).

Menurutnya, kanker prostat merupakan kondisi pertumbuhan abnormal dan tidak terkontrol dari sel prostat yang dapat terus tumbuh hingga ke jaringan normal sekitar. Penyakit ini kerap muncul tanpa gejala, namun, pasien dapat merasakan nyeri pada tulang.

Faktor-faktor yang harus diwaspadai memicu kanker prostat, menurutnya seperti diet tinggi lemak, kurang paparan sinar matahari, logam berat, usia lanjut, terdapat riwayat keluarga dan ras.

Kendati demikian, kaum pria dapat mencegah timbulnya penyakit ini melalui gaya hidup sehat dengan banyak mengonsumsi kacang kedelai dan produk olahannya, teh hijau, likopen, dan anti oksidan.

Untuk mendiagnosa kanker prostat, lanjutnya, sejumlah tindakan umum yang akan dilakukan oleh urologi yaitu dengan tumor marker, biopsi, atau TUR-Prostat. Kendati demikian, diagnosa dapat diketahui bila sudah melakukan konsultasi dengan dokter.

Selain itu, Chaidir mengatakan deteksi dini kanker prostat dapat dilakukan dengan cara screening. Jauh lebih baik bila kankernya diketahui pada stadium awal.

“Pembedahan dan radioterapi merupakan modalitas terapi untuk kanker yang terlokalisir. Sementara terapi hormonal efektif dalam pengobatan kanker yang telah metastasis. Sementara untuk kanker dengan kastrasi resisten respon dengan pengobatan kemoterapi lebih efektif,” tuturnya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro