Bisnis.com, JAKARTA- Harus diakui, Bali selalu menjadi primadona di Indonesia. Kecantikan alam dan kekentalan adat di Pulau Dewata menjadikannya magnet yang sulit ditolak oleh para pecinta budaya dan pelesir dari banyak negara.
Keelokan provinsi beribukota Denpasar itu tidak hanya terpancar dari keragaman kultur, kuliner, dan berbagai obyek wisatanya saja. Para perempuan Bali pun sejak dahulu telah mencuri perhatian dunia dengan parasnya yang eksotik dan khas.
Perempuan Bali memiliki daya tariknya tersendiri, terutama dalam hal fesyen. Mulai dari pakaian tradisional yang kerap mereka kenakan, tata riasan yang berkarakter, hingga aksesori yang melengkapi keanggunan mereka.
Aksesori perempuan Bali banyak menginspirasi para desainer perhiasan di Tanah Air untuk menciptakan karya-karya artistik. Salah satu aksesori khas Bali yang paling terkenal adalah subeng, alias perhiasan telinga untuk perempuan.
Berbeda dengan giwang atau anting-anting, subeng Bali memiliki ciri khas tersendiri. Perhiasan tersebut dibuat dengan ornamen ukir-ukiran yang lebih mendetail, tidak hanya untuk bagian depan telinga tetapi juga bantalan atau bagian belakangnya.
Meskipun tidak selalu terlihat ketika dikenakan, bantalan untuk subeng tidak luput dari perhatian perajinnya. Biasanya, bagian belakang subeng berukuran lebih besar ketimbang bagian depannya dan dimodifikasi dengan berbagai bentuk nan menarik.
Salah satu label perhiasan premium asal Bali yang terkenal akan produksi subengnya adalah Tulola. Produsen crafted jewelry milik selebritas Happy Salma tersebut memiliki sederet koleksi subeng yang bernuansa modern, chic, mewah, dan artistik pada saat bersamaan.
Ada berbagai desain subeng yang ditawarkan oleh label tersebut, mulai dari yang bernuansa etnik hingga yang memiliki sentuhan modern. Secara garis besar, koleksi The Tulola Subeng terbagi ke dalam kategori emas dan perak.
Bagi penyuka gaya etnik, dengan desain subeng yang lebih original, set canangatau poernama dapat ditilik sebagai referensi. Subeng canang ditawarkan ke dalam ukuran besar, medium, dan mini.
Sebagai pemanis subeng canang, terdapat berbagai pilihan aksen bebatuan pemanis mulai dari onyx hitam, green quartz, hingga amethyst briolette. Ada juga aksen mutiara bagi Anda yang kurang menyukai bebatuan berharga.
Bagi penyuka gaya feminin, Tulola juga menyediakan seleksi subeng bernuansa floral yang manis. Koleksi yang kental dengan ukiran bunga-bunga nan kaya detail dapat dijumpai pada set-set subenglotus bloom, genesis, nala, tiara, danforgotten garden.
Lagi-lagi, masing-masing set ditawarkan dengan beraneka aksen yang bisa disesuaikan dengan karakter pengguna. Misalnya pada set nala dan forgotten garden yang divariasi dengan penyematan topaz, topaz putih, amethyst,lemon citrine, moonstone, dan mutiara.
Sementara itu, penyuka gaya simpel dan modern dapat memilih set temple pearlyang menyerupai bentuk piramida, setgeometric yang terkesan simpel dengan sentuhan onyx hitam, set cosmic geometry yang bertahtakan emas, dan setmatahari dengan mutiara mungil.
“Perhiasan Tulola dilapisi oleh emas 18 karat, dan dibuat dengan tangan di studio Tulola. Sementara itu, perhiasan-perhiasan peraknya dilapisi oleh campuran platinum dan rhodium putih. Setiap item dijamin dengan garansi 2 tahun,” papar label tersebut tentang produknya.
Subeng buatan Tulola dibanderol mulai dari harga Rp1,65 juta hingga Rp5,5 juta, masing-masing tergantung pada desain serta aksen tambahan yang disematkan pada setiap set. Tidak ada perbedaan harga antara perhiasan emas dan perak.
Meskipun terinspirasi dari perhiasan tradisional Bali, subeng-subeng tersebut tetap dapat dikombinasikan dengan berbagai gaya berbusana. Untuk memberi kesan berbeda pada penampilan, sesekali Anda bisa mencoba subeng dengan tatanan rambut updoagar kecantikan desainnya dapat terlihat dengan lebih jelas.
