Bisnis.com, JAKARTA - Sempat berkarier di perusahaan penasihat keuangan internasional dan firma aset manajemen terkemuka, Moe Ibrahim masuk ke industri hospitality pada 2006. Dia yang memang tertarik dengan bisnis gaya hidup ini, mengakuisisi Bintan Lagoon Resort (BLR) dan memulai proses perbaikan perusahaan pada properti seluas 750 hektar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, itu.
Moe memusatkan perhatiannya pada masalah yang dihadapi para stakeholders dan cara memaksimalkan profit. Pada 2012, dia meluncurkan jasa penyeberangan kapal ferry dari Tanah Merah Singapura menuju BLR. BLR satu-satunya resort di Bintan dengan jalur penyeberangan ferry internasional yang dilengkapi dengan layanan pajak dan imigrasi.
Pada tahun selanjutnya, Moe mengembangkan pusat MICE (Meetings, Incentives, Conference & Exhibition) seluas 2.000 meter persegi yang diberi nama The Great Hall. Ini mengukuhkan BLR sebagai resort terintegrasi terbesar di Kepulauan Riau.
Pada Mei 2015, Moe mengambil alih posisi presiden direktur dan bekerja langsung dari Bintan. Ini dilakukan untuk mewujudkan sang raksasa tidur, istilah yang ditujukan untuk BLR.
"Bisnis ini membutuhkan saya untuk hadir di sini setiap waktu, guna meningkatkan profit," tuturnya saat media site di BLR.
Dalam 100 hari pertama, Bintan Lagoon Resort mendapat sebutan baru sebagai BLR yang dirasa lebih segar dan menyenangkan. Moe merevitalisasi fasilitas F&B, interior baru, teknologi, konsep menu, dan perubahan struktur harga. Salah satu perubahan dilakukan di The Terrace, bar dengan gaya chic sports yang diperkirakan akan menghasikan peningkatan revenue sebesar 100%. Adapula, Silk Nightclub yang diluncurkan kembali dengan tema pesta yang menarik, The Sleek Powerhouse Gym, dan Kids Jungle Gym.
Moe juga berkreasi dengan fasilitas restoran berformat all day dining dengan kapasitas 750 orang, yaitu Fiesta yang diluncurkan pada 2016. Selain ragam menu, tamu juga dihibur dengan penampilan musisi secara langsung.
Lulusan dari Siena College Loudonville, New York, ini percaya bahwa kunci kesuksesan usaha yang sesungguhnya ada di tangan seluruh tim yang bekerja di lapangan. Maka, khusus tim yang menangani landscaping saat ini berkembang dari 25 menjadi 225 orang. Mereka fokus menjalankan tugasnya mempercantik dan memaksimalkan lahan.
Setelah 10 tahun bergabung dengan BLR, saat ini, Moe sedang menyelesaikan master plan lima tahunan yaitu mengembangkan jumlah kamar menjadi 2.500 buah. Master plan ini akan diluncurkan pada tahun mendatang. Dia mengundang pula para investor untuk bekerja sama mewujudkan beberapa proyek di atas lahan BLR.
Bintan Lagoon Resort berdiri di atas lahan seluas 750 hektar. Namun, dari luas lahan ini baru tergarap 310 hektar yang terdiri dari 470 kamar, suites, 57 villa, hingga dua lapangan golf 18 hole yang berada dalam Bintan Lagoon Golf Club.