Aktivitas fotografer di luar ruang/JIBI
Referensi

Teknik Mudah Memotret Benda-benda Langit

Dika Irawan
Senin, 28 November 2016 - 18:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTAFoto-foto supermoon, Galaksi Bima Sakti, hingga Gerhana Matahari selalu bikin decak kagum. Kita pun dapat menghasilkan foto-foto astronomi tersebut jika menguasai teknik-tekniknya.

Tentu memotret objek-objek langit berbeda dengan memotret manusia atau pemandangan alam karena perlu teknik-teknik tertentu. Namun modal utama yang harus Anda miliki adalah penguasaan dasar ilmu fotografi. Astrofotografer Muhammad Rayhan berbagi tips bagiamana memotret benda-benda langit tersebut.

Fixed Camera

Metode ini adalah yang paling sederhana dan mudah. Dengan menggunakan lensa bawaan kamera, anda tinggal menyetel pengaturan kamera dengan benar sesuai dengan kondisi objek pilihannya, lalu mengambil gambar. Entah mengambilnya dengan anda memegang kamera atau meletakannya diatas tripod.

Dengan tanpa tripod, anda masih bisa memotret benda dan fenomena langit seperti gerhana, pelangi, halo matahari dan bulan. Sementara dengan tripod anda dapat memotret lanskap bintang, bima sakti, rasi bintang, star trail, meteor dan sebagainya.

Piggy Back / Driven Camera

Astrofotografi identik dengan benda-benda langit yang penampakannya tidak pernah diam, selalu bergerak berlawanan dengan arah rotasi bumi. Benda-benda langit tersebut juga mayoritas memiliki cahaya yang redup sehingga membutuhkan waktu eksposure yang lama. Memotret dengan eksposur lama pada sebuah objek yang bergerak menjadi sebuah jaminan hasil foto akan kabur dan tidak fokus. 

Hal ini membuat anda harus menggerakkan kamera anda sesuai dengan pergerakan benda-benda langit tersebut. Teknik ini disebut dengan Piggy back/Driven Camera, dimana kamera diletakkan pada sebuah motor yang dapat mengikuti gerak benda langit.

Dengan teknik ini anda dapat memotret benda langit dengan waktu eksposur yang lebih lama tanpa khawatir hasil foto akan buram. 

Dengan begitu hasil foto benda redup seperti rasi bintang dan galaksi bima sakti akan dapat terlihat lebih spektakuler. Anda juga dapat memotret benda langit seperti komet atau bahkan nebula dan galaksi dalam medan pandang yang luas.

Rayhan menjelaskan dalam astrophotography itu terdiri dari 70% astronomi dan 30% fotografi. “Astrophotography lebih dekat ke astronomi dibanding fotografi. Memang secara teknis astrophotography kita butuh banyak pengetahuan tentang astronomi,” katanya saat ditemui Bisnis di kantornya, Jakarta, 22 November lalu.

 
Penulis : Dika Irawan
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro