Ilustrasi optimistis. /Bisnis.com
Health

Orang Optimistis Hidup Lebih Lama

Newswire
Kamis, 8 Desember 2016 - 13:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Orang yang optimistis terhadap kehidupan lebih mungkin untuk hidup lebih lama. Demikian menurut sebuah penelitian AS.

Penelitian yang diterbitkan American Journal of Epidemiology tersebut, menganalisis 70.000 peserta perempuan sepanjang 2004 hingga 2012. Studi yang panjang itu melacakkesehatan perempuan melalui survei yang dilakukan setiap dua tahun.

Para peneliti melihat tingkat optimisme para peserta dan faktor-faktor lain yang mungkin berperan pada risiko kematian, seperti ras, tekanan darah tinggi, diet dan aktivitas fisik.
Penelitian tersebut menemukan perempuan yang tingkat optimismenya tinggi memiliki risiko meninggal dunia 30 persen akibat penyakit, dibandingkan dengan wanita yang memiliki optimisme rendah.

Sementara itu, perempuan yang paling optimis memiliki risiko meninggal dunia 16 persen lebih rendah akibat kanker, 38 persen lebih rendah akibat penyakit jantung, 39 persen lebih rendah akibat stroke, 38 persen lebih rendah akibat penyakit pernapasan, dan 52 persen lebih rendah akibat infeksi.

Studi tersebut merupakan yang pertama kali menemukan hubungan antara optimisme dengan pengurangan risiko penyebab kematian utama lainnya.

"Penelitian membuktikan bahwa meningkatkan ketahanan psikologis juga dapat membuat perbedaan," kata Eric Kim, seorang peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public

Health dan penulis utama studi tersebut, seperti dikutip Xinhua.

"Temuan baru kami menunjukkan bahwa kita harus melakukan upaya untuk meningkatkan optimisme, yang telah terbukti berhubungan dengan perilaku sehat dan cara sehat untuk mengatasi tantangan hidup." tambahnya.

Kim menambahkan, studi tersebut menjelaskan bahwa tingginya optimisme berdampak langsung pada sistem biologis manusia. Penulis dan peneliti pascadoktoral Kaitlin

Hagan mengatakan optimisme relatif lebih mudah diubah dan diintervensi, misalnya dengan hanya sekadar memikirkan hal-hal baik yang dapat dicapai dalam kehidupan mereka, seperti karir atau persahabatan.

"Mendorong penggunaan intervensi ini bisa menjadi cara inovatif untuk meningkatkan kesehatan di masa depan," kata Hagan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro