Bisnis.com, JAKARTA— Deteksi dini menjadi kunci penanganan kanker payudara untuk mencegah angka kematian akibat penyakit ini.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia Linda Agum Gumelar mengatakan sekitar 93%-100% pasien kanker payudara yang terdeteksi pada stadium I dan II memiliki peluang besar untuk bertahan hidup. Oleh karena itu pihaknya sering melakukan sosialisasi dan edukasi untuk memberikan kesadaran soal deteksi dini kanker payudara.
“Visi kami adalah menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut,” ujarnya, Rabu (21/12).
Linda menjelaskan guna mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini, YKPI mengadakan unit mobil mammografi yang rutin mengunjungi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan gratis.
Berdasarkan data yang dihimpun dari pemeriksaan, pada 2015 terdapat 3.427 pasien yang diperiksa, di mana terdapat 428 orang terdeteksi memiliki tumor jinak dan 47 orang lainnya dicurigai menderita tumor ganas.
Hardina Sabrida, penanggungjawab deteksi dini di RS Kanker Dharmais, mengatakan berdasarkan rekam jejak medis sebanyak 85% pasien kanker payudara datang ke rumah sakit dalam kondisi stadiu lanjut. Padahal, jika sudah berada dalam kondisi ini penyakit kanker payudara akan lebih seulit diobati.
Data WHO menunjukkan terdapat sekitar 14 juta kasus kanker baru yang muncul pada 2012, dengan 8,2 juta kematian di seluruh dunia. Adapun di Indonesia, prevalensi kanker mencapai 1,4 per seribu orang.
Kanker payudara merupakan kanker pembunuh nomor 1 pada perempuan di Indonesia dengan insiden sebanyak 40 per 100.000.