Prof. Ir Roesdiman Soegiarso, M.sc. Ph.d/Jibi
Referensi

Buku No U Turn, Ilmu Kehidupan dan Kesuksesan Roesdiman Soegiarso

Bambang Supriyanto
Senin, 8 Mei 2017 - 12:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jangan pernah berhenti bermimpi, karena mimpi itu awal dari kesuksesan.

Bahkan, mantan Rektor Universitas Tarumanagara Prof. Ir Roesdiman Soegiarso, M.sc. Ph.d, menyatakan bahwa secara umum hidup itu dimulai dari mimpi.

"Jika tidak punya mimpi, lalu apa yang ingin dicapai dalam hidup," tegasnya.

Dia mengatakan hal itu pada acara peluncuran buku NO U-TURN dan perayaan Ulang Tahun ke-70, Sabtu (6/5/20107).

Namun, ujar Roesdiman, mimpi saja tidak cukup, karena untuk sukses harus melakukan dua hal lainnya, yakni determinas(dorongan kuat) dan pantang menyerah (never give up). Determinasi dan semangat pantang menyerah akan menyingkirkan dan mengalahkan semua tantangan dan rintangan.

"Tiga unsur ini saya alami dalam hidup. Saya pindah negara dua kali dan pindah rumah sebanyak 17 kali," ungkapnya.

Oleh karena itu, Roesdiman meluncurkan buku mengenai perjalanan hidup dengan judul NO U-TURN untuk menjadi renungan dan pembelajaran bersama. No U Turn, sambungnya, maknanya jalan tidak bisa balik ke belakang. Memakai kaca spion boleh saja untuk melihat ke belakang, tetapi tidak bisa mundur.

Dia menyatakan mimpi tidak dilarang, boleh terus bermimpi. Namun, dia menyatakan tidak pernah bermimpi menulis buku di Amerika Serikat dan bermimpi menjadi Rektor Untar. "Tapi itu terjadi."

Dia berpesan kepada generasi muda agar tidak menyetop mimpi karena berbagai alasan. Mahasiswa, sambungnya, juga harus terus melihat peluang dan tantangan, serta terus bermimpi.

Untuk para generasi muda dan mahasiswa mimpi jangan hanya diucapkan, apalagi di tengah tekanan yang datang dari arah kanan dan arah kiri.

"Selalu ingat mimpi dan katakan I have my own determination, sehingga betul-betul diyakini. Saat mengetakan I determine tubuh akan mengelurkan enzim memberikan kekuatan luar biasa," tegas Roesdiman.

Menurutnya, mahasiswa Indonesia belum bisa bersaing di kancah dunia bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mental tidak siap.

"Jika tidak siap mental yang bangkrut negara."

Roesdiman juga menggambarkan betapa sahabat dan keluarga punya kekuatan besar dalam sukses hidupnya. "Pada saat membutuhkan pertolongan sahabat yang datang, bukan teman atau kolega. Mari kita bina persahabatan dan kedekatan dengan keluarnya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro