Koleksi batik Iwan Tirta/Antara
Fashion

Ekspresi Mempertahankan Pakem bagi Iwan Tirta

Nindya Aldila
Rabu, 24 Mei 2017 - 01:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Iwan Tirta telah tercatat sebagai salah seorang maestro yang mendedikasikan hidupnya untuk menyelami sejarah dan budaya seni Nusantara khususnya batik.

Mendiang Iwan Tirta tidak hanya berfantasi belaka, tetapi justru membangkitkan kembali elemen yang banyak tersimpan dalam manuskrip kuno. Konsistensinya menjaga pakem ternyata tidak dimatikan begitu saja oleh penerusnya.

Termasuk dalam koleksi adibusana terbarunya yang berupa kebaya. Creative Director Iwan Tirta Private Collection Era Soekamto mengatakan labelnya berusaha memberikan alternatif kepada konsumen untuk menyuguhkan kebaya yang memenuhi pakemnya yang asli.

Dia ingin menunjukkan dengan menggunakan kebaya berpakem, kecantikan dan kemewahan akan terpancar dengan sendirinya, tanpa harus banyak aksesoris yang menempel. Material beludru dengan tambahan sedikit payet terlihat sederhana, tetapi justru terlihat orisinal.

Untuk memperkuat positioning koleksi kebaya Iwan Tirta Private Collection yang elegan, dia menggandeng desainer aksesoris Rinaldy Yunardi. Sematan bros, tusuk konde, tas, subeng, dan lainnya yang terbuat dari bulu angsa juga sengaja didesain agar bisa menunjukkan keseriusan Iwan Tirta Private Collection untuk menjadi label yang tetap kekinian.

Era menyebutkan bahwa kebaya yang pakem hanya ada dua, yakni kebaya kartini dan kutu baru, tanpa renda. Gusti Putri dari Mangkunegaran selalu pakai kutu baru, begitu juga di Yogyakarta.

“Perkembangan [wanita memakain kebaya pakem] sudah lumayan bagus. Contohnya Iriana Jokowi yang sekarang sudah mulai pakai kain panjang dan selendang seperti Tin Soharto dulu. Modifikasi kebaya sekarang sah-sah saja, tetapi dalam fesyen kan polanya sirkular, jadi dia harus kembali kepada minimalis,” katanya.

Era juga menetapkan pakem pada kain panjang yang digunakan sebagai bawahan atau jarik pada koleksi couture kali ini. Motif orisinal yang dipreservasi dari elemen yang diambil dari keraton-keraton Jawa, seperti parang, kawung, sawunggaling dengan warna yang cenderung gelap.

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro