Bisnis.com, JAKARTA - Musik etnis mungkin dianggap tidak akan bisa bersaing di pentas global. Tapi anggapan ini salah besar saat melihat Ivan Nestorman yang telah berkarya selama 25 tahun dengan mengusung musik tersebut.
Flavius Nestor Embun Man, atau yang lebih dikenal dengan naman Ivan Nestorman lahir di Manggarai, Flores, NTT pada 18 Februari 1967. Secara konsisten dia meniti karir musik di jalur yang tak biasa.
Selama karirnya, Ivan telah menghasilkan tiga album musik, yakni Return to Lamalera, Flores The Cap of Flower, dan Flobamorata with Hope.
Pada 28 September 2017 ini dia berencana meluncurkan album barunya yang berjudul LEGACY. Peluncuran albumnya ini juga akan dilaksanakan dalam konser peringatan 25 karirnya yang bertajuk “A World Music performance”.
Selain menjajaki karir solo, Ivan juga terlibat beberapa proyek bersama musisi-musisi lain. Dalam salah satu proyeknya yang bernama Komodo Project, diprakarsai Ivan berkolaborasi dengan penabuh drum Gilang Ramadhan.
Dalam beberapa proyeknya yang lain dia juga sempat berkolaborasi dengan Edo Kondologit, Glenn Fredly, Tompi, Doel Sumbang, dan Franky Sahilatua.
Beragam penghargaan telah diraih Ivan. Di antaranya pernah masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia 2016, SCTV Award 2017 kategori The Most Innovative Recording, dan Penghargaan Musik Kebudayaan dari Maroko.
Acara perayaan 25 tahun karirnya akan dimeriahkan sejumlah nama besar yang juga merupakan rekan Ivan seperti Gilang Ramadhan dan Dewa Budjana.