Bisnis.com, JAKARTA -- Kekayaan budaya Indonesia tak hanya tercermin dari bahasa atau sastra nusantara. Banyak orang yang mengekspresikan kecintaan dan ikut melestarikan budaya nusantara dengan cara berbeda.
Salah satunya adalah ekspresi kebudayaan lewat perhiasan yang dilakukan oleh Happy Salma dan Dewi Sri Luce Rusna lewat Tulola Jewelry. Berdiri sejak sepuluh tahun silam, Tulola menjadi produk perhiasan yang mengangkat nilai-nilai budaya di Tanah Air yang merupakan representasi dari dua pribadi berbeda, Happy dan Dewi.
Lewat label perhiasan yang saat ini berpusat di Bali, keduanya senantiasa mengeksplorasi tradisi perhiasan Indonesia dan dalam karyanya dengan selalu mengambil ide dasar dari cerita, kisah, mitos bahkan semangat akan kekayaan ibu pertiwi.
Memperingati sepuluh tahun berkiprah di industri perhiasan, Tulola kali ini kembali menggelar pameran perhiasan eksklusif sekaligus pembukaan Pop-Up Shop Tulola Jewelry bertempat di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Dalam pameran khusus satu dekade ini, Tulola mempersembahkan koleksi bertajuk Truth yang terdiri dari 80 desain perhiasan baru dan 50 desain favorit sepanjang proses berkarya.
Seperti koleksi sebelum-sebelumnya, Tulola senantiasa menampilkan motif-motif komunal dalam setiap koleksinya dengan teknik seni murni. Seluruh koleksinya merupakan hasil karya tangan yang terinspirasi oleh kekayaan Indonesia, baik itu lewat sejarahnya hingga karya sastra dan keberagamannya.
Mengenai pameran kali ini, Dewa Sri Luce sebagai Creative Direaor Tulola Jewelry mengatakan, karya terbaru Tulola ini adalah bentuk apresiasi kepada sahabat Tulola yang selama ini menjadi bagian penting dari perkembangan Tulola.
Happy Salma selaku Konsep Kreatif Tulola Jewelry mengatakan, dalam perayaan sepuluh tahun ini Tulola menghadirkan koleksi terbatas. "Ini spesial, apalagi potongan batunya dan memakai teknik 100% tangan. Kami juga bisa mengakui satu-satunya brand di Indonesia yang memilki garansi perhiasan selama dua tahun, kapan rusak bisa dibenerin," katanya.
