Pekerja kreatif mendesain animasi saat membuat game edukasi Islami, di Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (30/5)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Fashion

Pekerja Kreatif Hadapi Masalah Kesehatan Serius, Termasuk Jurnalis dan Freelancer

Wike Dita Herlinda
Kamis, 1 Februari 2018 - 18:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Jurnalis, freelancer, desainer grafis, dan siapapun yang bekerja di luar pabrik dan jam kerja yang fleksibel bisa jadi impian banyak orang. Ada ilusi independensi dan kebebasan di sana.

Namun, di luar citra tersebut, faktanya pekerja di sektor nonmanufaktur seperti ini menghadapi persoalan kesehatan yang serius dan kasus-kasusnya mulai banyak diekspose ke tengah masyarakat.

Dibutuhkan pemahaman dan komitmen bersama yang serius di antara penyelenggara kerja dan para pekerja untuk mewujudkan ekosistem kerja yang sehat dan kondusif.

Baca Juga IHSG di Zona Merah

Terlebih, Pemerintah Indonesia sedang bergerak untuk memaksimalkan bonus demografi, di mana tenaga kerja produktif Indonesia diperkirakan akan berjumlah 64% dari jumlah populasi. Apabila momentum ini bisa digarap dengan baik, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian ke-5 terbesar di dunia.

Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sebagai modal utama menjadi sangat krusial. Hal ini tidak melulu bicara tentang bagaimana meningkatkan keahlian dan kompetensi, tapi juga kesehatan dan keselamatan kerja dalam eksosistem kerja yang kondusif dan sehat bagi para pekerja.

Memanfaatkan momentum bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional yang berlangsung selama 12 Januari – 12 Februari 2018, Sindikasi menggelar Festival “Work Life Balance” yang berlangsung pada 27 Januari – 28 Januari 2018, di Gedung Joang ’45, Menteng, Jakarta.

Sindikasi adalah Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif Untuk Demokrasi. Serikat ini mewadahi pekerja media dan industri kreatif untuk berjejaring lintas profesi, berbagi pengetahuan dan kemampuan lintas disiplin, serta menjalin solidaritas agar bisa berkarya dalam ekosistem yang inklusif dan manusiawi.

Selain di Jakarta, Sindikasi mengadakan sejumlah parallel events di kota-kota lain selama Februari, tepatnya di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk parallel event di Surabaya, Sindikasi menggandeng C2O Library and Collabtive sebagai mitra lokal.

Ketua Sindikasi, Ellena Ekarahendy, mengatakan kasus kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan akibat kerja terus meningkat dan tidak diikuti dengan jaminan hukum dan instrumen turunannya yang memadai dalam menghadapi dunia kerja di era digital ini.

“Sebagai sebuah serikat pekerja, Sindikasi melihat momentum ini sebagai momentum yang tepat untuk mendialogkan kemungkinan-kemungkinan solusi bagi kondisi-kondisi yang dialami,” ujarnya, Kamis (1/2/2018).

Di Surabaya, acara diadakan di Koridor—coworking space yang dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya—pada Minggu (4/1/2018) mulai pukul 12.00 siang hingga pukul 21.00.

Ada tiga kegiatan yang bisa diikuti, yaitu Chit Chat #1: “Peluang, Tantangan, Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) dalam Ekonomi Digital”, Workshop “Tukar Tambah (Pe)Kerja Maya”, dan Chit Chat #2 : “Kesehatan Mental Pekerja Digital”.

Seluruh rangkaian acara dapat diikuti secara cuma-cuma dan terbuka untuk umum, tak hanya untuk pelaku/penggiat ekonomi kreatif saja tapi juga untuk siapapun yang tertarik untuk mengetahui geliat dan dinamika pertumbuhan sektor ini.

Selain acara diskusi, kegiatan ini juga menjadi ruang berekspresi bagi segenap anggota serta simpatisan Sindikasi sebagai bagian dari industri media dan kreatif—yang meski disebut sebagai ekonomi masa depan Indonesia, masih harus menghadapi sejumlah kerentanan.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro