Bisnis.com, JAKARTA - Perupa Jumaldi Alfi tengah menyiapkan pameran tunggal yang dijadwalkan akan digelar pada April di Latar Art Space, Menara BTPN, Jakarta.
Alfi adalah perupa berdarah Minang yang tumbuh dan berkarya di Yogyakarta. Dia lulus dari Istitut Kesenian Yogyakarta pada 1999. Saat masih duduk di bangku kuliah dia aktif dalam kegiatan sosial dan sempat membentuk beberapa organisasi yang menaungi perupa aktivis.
Pria yang juga salah satu pendiri Jendela Art Group ini pernah berpartisipasi dalam beberapa pasar seni internasional seperti Art Stage Singapore, Shanghai Art Fair, Hong Kong International Art Fair, dan Art Basel Hong Kong.
Dalam pameran tunggal tersebut dia akan menampilkan karya dengan sentuhan baru, tetapi tetap mempertahankan karakternya sebagai seniman kontemporer.
Alfi yang sebelumnya disibukkan dengan pameran Legacies: Real and Imagined bersama perupa dari Adam de Boer dari Amerika Serikat itu, akan memamerkan karya yang dibuat pada periode 2005-2013.
Selama ini Alfi dikenal sebagai perupa kontemporer yang selalu mencurahkan persoalan eksistensial, kultural, dan religiusitas ke dalam karya. Karyanya selalu terlihat misterius sekaligus intim dalam menyampaikan citra visual, dan dengan bebas dinarasikan kembali oleh para pencinta seni.
Dalam pameran kali ini, Alfi akan berusaha mengangkat masalah maraknya digitalisasi saat ini.
Menurutnya, manusia dihadapkan dengan persoalan derasnya arus informasi. Manusia zaman modern ini dibuat bingung dengan apa yang benar dan apa yang salah: mana yang hoax, mana yang berita.
"Kalau kita sadari, manusia sudah dikepung oleh teks. Berita-berita itu teks semua. Kita bisa melihat satu berita, belum selesai baca apakah berita itu benar atau tidak, sudah ada berita lainnya lagi yang menyatakan hal berbeda." katanya.
Kepada Bisnis dia menunjukkan sebagian karya yang akan dipamerkan pada April. Karya Alfi dibuat dengan akrilik.
Dia memadukan lukisan bergaya realis, ekspresionis, dan mendapatkan sentuhan drawing yang kental.
"Selengkapnya, nanti lihat saja sendiri bulan April ya," katanya.
