Bisnis.com, JAKARTA – Game kini semakin berkembang, tidak sebatas permainan tetapi mengarah pada profesi baru. Tak sedikit, gamer-gamer Indonesia berprestasi di kancah internasional. Tak menutup kemungkinan anak-anak sekarang mulai memimpikan cita-cita untuk menjadi gamer.
Jika mendapati hal itu bagaimana sikap orang tua?
Psikolog Ayoe Sutomo mengatakan, apabila berbicara mengenai gamer profesional dijadikan cita-cita oleh anak-anak zaman now tidak masalah. Apalagi kalau sekarang memang banyak profesi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya seperti gamer ini.
“Bisa dapat duit banyak sembari bermain. Untuk menyikapi hal ini, sebaiknya orang tua jangan langsung antipati. Sebaliknya, perlu digali lebih dalam mengenai dunia itu [game] kepada anaknya,” ujarnya, Selasa (27/2/2018).
Sebab, menurutnya, bila orang tua langsung antipati, maka anak-anak akan langsung menjauh lantaran merasa tidak didukung atau diakui. Cara terbaiknya adalah lebih baik orang tua mendiskusikan hal itu kepada anak.
“Setelah itu orang tua harus mengarahkannya seperti game daring itu butuh konsistensi, strategi, dan serius.”
Dia melanjutkan bila memang anaknya sangat berbakat bisa diarahkan untuk mendalami gamer profesional. Namun, berikan pemahaman juga bahwa untuk menjadi gamer profesional tidak bisa instan tetapi juga harus dimulai dari bawah.
“Dimulai dari kompetisi ke kompetisi. Mereka [gamer profesional] juga mau berinvestasi ilmu.”
Di saat yang sama, orang tua juga mesti memperhatikan aspek fisik, sosial, dan kognitifnya supaya kegiatan ini tidak memberikan dampak negatif bagi anak-anaknya. Mereka juga didorong untuk bersosialisasi kepada lingkungan sekitar, tidak melupakan akademisnya, dan aspek kesehatan terkait tumbuh kembangnya.