Bisnis.com, JAKARTA - Klinik kecantikan ZAP makin serius berekspansi di tahun 2018 dengan mulai menjajaki buka cabang luar negeri pertamanya di ibukota kecantikan dunia, Korea Selatan.
CEO ZAP Fadly Sahab pekan lalu sudah mulai survei lokasi ke daerah Gang Nam di Korea Selatan, area yang menjadi target cabang luar negeri ZAP beauty clinic.
Menurut Fadly, berekspansi ke Korea Selatan akan membawa tantangan baru yang sangat berbeda dengan yang sudah pernah klinik kecantikan lain lakukan.
“Korea Selatan memang sangat menantang, karena upah minimumnya sangat tinggi sekitar 17 juta rupiah, sementara rata-rata tarif perawatan kulit hanya dua kali lebih tinggi dari di Jakarta. Tapi kalau ZAP berhasil survive di sana, kami yakin membuka cabang di daerah yang lain seperti Asia Tenggara akan jauh lebih mudah”, ujar Fadly di Jakarta.
Dari hasil survei yang Fadly lakukan, di daerah Gang Nam sendiri ada sekitar 700 klinik kecantikan yang berbeda, sehingga membuat persaingan bisnis kecantikan di sana sangat ‘panas’.
Persiapan ZAP untuk ekspansi keluar negeri sudah dilakukan sejak sekarang, dengan harapan klinik kecantikan ZAP pertama di luar negeri ini sudah beroperasi pada tahun 2020 mendatang. Diluar upah tenaga kerja yang tinggi, biaya membuka cabang diluar negeri tidak terlalu jauh berbeda dengan membuka satu outlet ZAP premium di Jakarta, sekitar 5 miliar rupiah.
IPO Demi Bangun Rumah Sakit
Selain rencana berekspansi keluar negeri, CEO ZAP Fadly Sahab juga mulai mempersiapkan ZAP untuk masuk bursa saham lewat initial public offering, atau penawaran saham pada publik, yang target sementara akan dilakukan pada tahun 2021.
Ini dilakukan karena ZAP ingin melebarkan sayapnya ke bisnis kesehatan, dan menduplikasi sistem klinik kecantikan ZAP yang terkenal cepat dan ramah, ke dalam bisnis rumah sakit.
Tapi berapa target modal yang akan dihimpun, ZAP masih menghitungnya. Untuk persiapan IPO, perusahaan juga sudah melakukan mentoring dengan beberapa konsultan bisnis, serta memenuhi syarat seperti memiliki laporan keuangan yang teraudit selama tiga tahun.
“Sebenarnya ada beberapa opsi untuk menghimpun modal. Tapi saat ini yang paling masuk akal adalah IPO. Selama kita transparan seperti selama ini, sahamnya juga bisa dibeli publik dan kendali atas perusahaan juga tidak hilang,” tambah Fadly Sahab.
Pertumbuhan ZAP beauty clinic sejak berubah dari hair removal menjadi klinik kecantikan pada 2013 lalu memang cukup kencang. Tahun 2017 lalu, omzet ZAP tumbuh 71 persen yang berasal dari 900 ribu perawatan kulit dengan teknologi laser. Jumlah perawatan sepanjang tahun 2017 juga tumbuh 80 persen, diikuti jumlah outlet yang bertambah 40 persen. Pertumbuhan ini jauh diatas rata-rata pertumbuhan industri kecantikan yang sekitar 12 persen per tahun (data L’oeral - 2016).
Sampai pertengahan Februari 2018 ZAP beauty clinic sudah mendirikan 35 outlet, dan berencana menambah 15 outlet lagi sampai akhir tahun 2017. Saat ini ZAP memiliki sekitar 170 ribu pelanggan, dan 719 karyawan yang 92 persennya adalah wanita.