Pasangan Miles dan Lillian Cahn, co-founder Coach, di depan salah satu gerai brand asal AS itu.
Fashion

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Jumat, 9 Maret 2018 - 16:31
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Bagi para penggemar fesyen, pasti sudah tidak asing lagi dengan Coach, Inc. Merek asal AS itu sekarang menggandeng bintang muda Selena Gomez sebagai brand ambassador-nya.

Namun, Coach bukan hanya terkenal karena hal itu. Perusahaan ini dikenal sebagai brand ternama dengan sejarah panjang. 

Coach memiliki banyak produk andalan untuk laki-laki dan perempuan, mulai dari tas, sepatu, sandal, jam tangan, pakaian, parfum, dan aksesoris lainnya. Padahal, awalnya perusahaan yang berdiri pada 1941 itu hanyalah sebuah workshop keluarga yang memiliki enam orang perajin kulit untuk membuat dompet dan sebagainya.

 

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Salah satu gerai Coach.

 

1946: Bergabungnya Lillian & Miles Cahn Dengan Coach

Pada 1946, pasangan suami istri Miles dan Lillian Cahn bergabung dengan Coach. Lillian dan Miles Cahn saat itu terkenal sebagai pemilik bisnis pembuatan tas kulit, di mana mereka jelas sudah memiliki pengetahuan tentang bisnis dan jenis-jenis kulit apa saja yang bagus untuk dijadikan barang jadi.

Baru 4 tahun bergabung, Miles Cahn langsung mengambil alih bisnis keluarga kecil tersebut. Pada tahun-tahun pertama, duo Cahn memperhatikan secara khusus bagaimana cara mengolah kulit binatang yang akan dijadikan barang menjadi lebih kuat, lembut, dan fleksibel.

Lantaran kulit mampu menyerap pewarna dengan baik, maka dalam proses itu Cahn juga berusaha menciptakan warna yang lebih kaya dan lebih tebal untuk setiap kulit yang akan diproduksi.

 

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Deretan tas Coach.

 

Pada tahun-tahun tersebut pula, Lillian Cahn mengatakan pada suaminya agar Coach membuat tas kulit untuk perempuan karena pada awalnya konsentrasi penjualan mereka hanya untuk barang-barang yang digunakan oleh laki-laki. Benar saja, tas kulit keluaran pertama mereka langsung laris manis di pasaran.

Kedua suami istri ini resmi membeli Coach pada 1961 dan mengganti namanya menjadi Coach Leatherware Company.

1961–1974: Coach Merekrut Bonnie Cashin Sebagai Desainer

Demi mengembangkan Coach agar menjadi lebih besar, Cahn merekrut Bonnie Cashin, pembuat pakaian olahraga yang terkenal pada waktu itu untuk mendesain produk-produk mereka.

 

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Bonnie Cashin.

 

Masuknya Cashin mengubah produk Coach menjadi lebih baik. Dia bekerja sebagai kepala kreatif Coach dari 1962 sampai 1974.

Ide Cashin sangat fresh, dia membuat warna-warna-warna produk Coach yang waktu itu mayoritas berwarna coklat menjadi warna-warna yang lebih cerah. Selain tas, dia juga merancang sepatu, bolpoin, dompet koin, serta aksesoris lainnya.

1979: Lewis Frankfort Bergabung Dengan Coach

Coach makin terkenal saat Lewis Frankfort bergabung di tim manajemen, sebagai wakil direktur utama. Tidak berapa lama setelah dia masuk ke Coach, perusahaan itu berhasil membukukan pendapatan sebesar US$6 juta.

Penjualan produk juga dilakukan melalui saluran grosir domestik, terutama di wilayah utara AS. Namun, mulai 1981, brand tersebut membuka toko ritel pertamanya di kawasan Madison Avenue, Manhattan.

 

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Coach.

 

1985: Coach Dijual ke Sara Lee

Rupanya, keberhasilan Coach tidak membuat kedua suami istri ini gelap mata. Meski sudah sukses, tapi mereka memutuskan menjual Coach ke Sara Lee, pada 1985. Ketika itu, nilai penjualannya mencapai US$30 juta.

Keduanya menjual Coach karena ingin mencurahkan waktu lebih banyak di peternakan kambing mereka. Di peternakan yang berlokasi di Gallatinville, New York, AS itu, suami-istri Cahn juga mengolah susu dari kambing-kambing mereka menjadi keju serta produk lainnya. 

Peternakan bernama Coach Farm itu dibangun pada 1983. Lillian bahkan pernah bergurau kalau dia dan suaminya "ditahan" oleh 1.000 kambing mereka di peternakan itu. 

Kisah Peternakan dan Tutup Usia

Pasangan suami-istri ini sepertinya selalu memiliki keberuntungan dalam berbisnis. Terbukti dari pesatnya perkembangan penjualan keju yang mereka hasilkan dari susu kambing di Coach Farm.

Yang awalnya hanya 200 kambing, seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen terhadap keju olahan mereka, jumlah kambingnya bertambah menjadi 1.500 ekor.

Pada 2003, Miles Cahn menuliskan pengalamannya dan sang istri sebagai petani, peternak dan pembuat keju dengan judul "The Perils and Pleasures of Domesticating Goat Cheese".

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Miles Cahn di peternakannya.

 

Mereka menjual Coach Farm pada 2006 ketika Miles, yang saat itu berusia 85 tahun, memutuskan untuk pensiun. Dia fokus menulis di masa tuanya dan menerbitkan buku biografinya sendiri yang berjudul My Story pada 2018.

Tahun 2013 adalah tahun yang cukup menyedihkan untuk keluarga Cahn, di mana pionir pembuat tas kulit wanita di AS, Lillian Cahn, menutup mata untuk selama-lamanya di usia yang ke-89 tahun.

Pada 10 Februari 2017, Miles menyusul sang istri. Dia meninggal di usia 95 tahun di apartemennya yang terletak di Manhattan, AS.

Kisah Dua Hati yang Bersatu

Miles Cahn lahir pada 18 April 1921 di New York, dari pasangan suami istri pembelot Russia, Jacob dan Fanny Cahn. Miles Cahn sempat menjadi tentara selama Perang Dunia II. Usai perang, dia kembali kuliah di City College of New York dan lulus sebagai sarjana Bisnis Administrasi.

 

Kisah Pasangan Miles dan Lillian Cahn Dalam Membesarkan Coach

Miles dan Lillian Cahn.

 

Pada 1947, Miles menikahi Lillian Lenovitz, seorang perempuan cantik asal Hungaria yang berbeda usia 2 tahun dengannya. Lillian lahir pada 11 Desember 1923 dan berimigrasi dengan keluarganya ke AS pada masa Great Depression.

Sebagaimana diceritakan di atas, kedua co-founder Coach ini bisa terbilang pandai dalam melihat peluang dan selalu berpikiran terbuka.

Tidak hanya kompak sebagai pasangan hidup, keduanya juga kompak sebagai partner bisnis yang handal. Saling mengerti dan memahami satu dan sama lain.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro