Bisnis.com, JAKARTA - Rumah Sakit Jakarta Eye Center saat ini telah memiliki fasilitas terbaru bernama Lions Eye Bank Jakarta atau LEBJ yang dapat dipergunakan oleh masyarakat secara umum.
Ketua Bank Mata Indonesia dr. Tjahjono D Gondhowiardjo mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada JEC dan Lions Clubs Indonesia yang telah mengoperasikan fasilitas tersebut.
"Mata adalah jendela dunia yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Kerusakan penglihatan akan menyebabkan turunnya produktifitas seseorang dan bahkan masa depannya," kata dia di sela-sela kegiatan The 34th Anniversary of JEC di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu (10/3).
Dipaparkannya, survei Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2014-2016 mengidentifikasi sedikitnya 3% penduduk Indonesia dengan usia lebih dari 50 tahun menyandang kebutaan.
Sebanyak 4,5% dari data tersebut merupakan penyandang kebutaan kornea. Adapun penyebab kebutaan kornea a.l. karena penyakit, cidera atau hal lainnya, yang bila tidak dilakukan tindakan lebih lanjut akan berakhir dengan hilangnya fungsi penglihatan.
"Sebenarnya 80% kerusakan penglihatan dan kebutaan dapat dicegah, termasuk kebutaan akibat kerusakan kornea, yaitu dengan melakukan tindakan transplantasi kornea."
Namun, lanjut dia, pihaknya mencatat baru sekitar 5%-10% pasien kebutaan yang dapat menjalani transplantasi kornea karena keterbatasan kornea donor dari dalam negeri.
Karenanya selama ini Indonesia harus menerima kornea donor dari beberapa negara, yakni Srilanka, Filipina, Nepal, Belanda dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Ketua Lions Eye Bank Jakarta dr. Sharita R Siregar mengungkapkan, fasilitas LEBJ yang direalisasi atas kerjasama PT Nitrasanata Dharma, perusahaan induk JEC, dengan Lions Clibs Indonesia, sudah dioperasikan mulai November 2017.
Fasilitas yang beroperasi di JEC Kedoya ini menjembatani penyediaan kornea donor dan pendonor mata serta menyediakan kornea donor untuk kepentingan pendidikan. Khususnya bagi para ahli bedah transplantasi kornea.