Bisnis.com, JAKARTA - SILC Lasik Center di Klinik Mata Cahaya Tijar menyatakan telah memiliki teknologi penyembuh gangguan mata canggih yang sama dengan yang direkomendasikan FDA ke angkatan udara Amerika Serikat atau US Air Force.
Sophia Pujiastuti, Founder & Ophthalmologist SILC Lasik Center mengungkapkan teknologi tersebut adalah prosedur Lasik yang menggunakan Ziemer FEMTD LDV (Z-Lasik).
"Ziemer FEMTD LDV atau femtosecond laser ini memiliki kecepatan sangat tinggi, mencapai 1.000 Khz, yang digunakan untuk proses pembuatan lapisan tipis atau flap pada kornea," ujarnya di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Setelah membuat lapisan tipis, dilanjutkan proses laser untuk menghilangkan kelainan refraksi dengan mesin excimer laser, yakni Schwind Amaris 750s.
Kelainan refraksi merupakan gangguan penglihatan disebabkan terjadinya gangguan penerimaan cahaya di sel fotoreseptor retina karena terganggunya kemampuan kornea dan lensa untuk memfokuskan cahaya dengan tepat dan terganggunya media pembiasan atau kerusakan di lapisan retina.
Gangguan pembiasan cahaya yaitu tidak dapat difokuskannya obyek di retina meskipun media pembiasannya jernih. Gangguan refraksi dapat berupa miopia, hipermetropia, presbiopia dan astigmatisme.
"Beberapa data menunjukkan, sebanyak 10% dari 66 juta anak sekolah di Indonesia menderita kelainan refraksi."
Lebih jauh dia menjelaskan, kelebihan femtosecond laser LDV adalah menggunakan energi laser yang sangat kecil sehingga dampak panas yang tinggi pada jaringan mata bisa dihindarkan.
Dengan begitu, reaksi thermal dan bubbles (kekeruhan akibat laser) pada jaringan kornea sangat minimal sehingga langsung bisa dilakukan tindakan excimer laser pada mata pasien, tanpa harus menunggu beberapa saat.
Tingkat presisi yang tinggi serta reposisi jaringan kornea yang sempurna pada tindakan dengan teknik ini membuat kesembuhan akan dicapai lebih cepat dengan hasil ketajaman penglihatan akan lebih baik.
Teknologi ini menurutnya sudah memperoleh pengakuan atau sertifikasi dari FDA dan direkomendasikan penggunaannya untuk US Army, US NAVY, US Air Force, Marine Corps dan NASA.
FDA (Food and Drug Administration) adalah badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat yang bertugas mengatur makanan, suplemen makanan, obat-obatan, produk biofarmasi, transfusi darah, peranti medis, peranti untuk terapi dengan radiasi, produk kedokteran hewan dan kosmetik.