(Dari kiri ke kanan) Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro, pengurus Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi dr. Marudut, B.Sc. MPS, dosen Sejarah Universitas Padjajaran dan sejarawan kuliner Fadly Rahman, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan IPB Epi Taufik, dan Corporate Research and Development Manager PT Frisian Flag Indonesia Aryono Bambang Ardhyo dala
Health

Ini Cara Minum Susu Kemasan

Newswire
Kamis, 3 Mei 2018 - 16:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Marudut mengatakan susu dalam kemasan sebaiknya dikocok terlebih dahulu sebelum diminum karena ada protein yang mengendap di bagian bawah.

"Kalau tidak dikocok maka sebagian besar yang akan kita minum adalah protein whey, karena protein casein ada di bagian bawah. Padahal, yang diperlukan dalam pertumbuhan adalah casein," kata Marudut dalam sebuah lokakarya media di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Marudut mengatakan susu merupakan elemen pendukung pertumbuhan karena mengandung kalsium, fosfor, vitamin dan protein, yaitu casein dan whey.

Masalahnya, Marudut menilai selama ini banyak yang salah kaprah dalam memandang protein yang ada pada susu karena disamakan dengan bahan makanan lain.

"Mutu protein dalam pangan tidak sama. Protein dengan mutu terbaik adalah susu dan telur. Protein susu dan telur tidak memiliki batas karena merupakan protein sempurna dengan skor asam amino 100," tuturnya.

Ia mengatakan protein berfungsi menyediakan asam amino untuk membangun matriks tulang. Protein juga berfungsi menstimulasi hormon osteotropik Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1) yang dampaknya pada formasi tulang.

Marudut menjadi salah satu narasumber dalam lokakarya media "Frisian Flag Indonesia Milkversation" yang diadakan Frisian Flag Indonesia di Jakarta.

Selain Marudut, narasumber lainnya adalah sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman dan Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Institut Pertanian Bogor Epi Taufik.

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro