BISNIS.COM, JAKARTA— Sarihusada mengajak perak swasta lainnya untuk bersama pemerintah menuntaskan persoalan gizi yang masih dialami masyarakat di dalam negeri.
Corporate Affairs Head Sarihusada Arif Mujahidin mengatakan saat ini masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya anak, adalah kelebihan dan kekurangan gizi.
“[Persoalan] gizi anak Indonesia masih ada, untuk mengatasinya tidak melulu pemerintah, tapi harus melibatkan banyak pihak, termasuk peran serta [diantaranya] Sarihusada,” kata Arif diela acara Jelajah Gizi 2013 di Pulau Nusa Keramba, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, hari ini (1/6/2013).
Anak kelebihan gizi dari kalangan keluarga mampu, yang mendapatkan asupan makanan tambahan yang berlebih sehinga menimbulkan kegemukan (obesitas).
Bagi anak yang mengalami obesitas, ujarnya, akan memengaruhi kondisi kesehatannya pada saat dewasa seperti ancaman penyakit jantung, dan diaetes.
Sebaliknya, anak dari keluarga tidak mampu tak cukup mendapat asupan gizi akibat kondisi ekonomi keluarga yang tidak sanggup memberikan suplemen pada anak.
“Mengatasi masalah gizi, pemerintah tak [bisa] sendiri, [melainkan dengan cara] usaha bersama,” kata Arif.
Seperti diketahui Sarihusada merupakan produsen makanan bernutrisi. Produknya antara lain susu anak SGM dan Vitalac, serta susu ibu hamil dan menyusui Lactamil. (ltc)