Bisnis.com, JAKARTA -- Harvey Weinstein, produser film ternama yang tersangkut skandal pelecehan seksual, diperkirakan akan menyerahkan diri ke polisi New York, AS.
Hal itu disampaikan seorang sumber Reuters yang tidak disebutkan namanya. Terkait hal ini, juru bicara Weinstein Juda Engelmayer dan pengacaranya, Benjamin Brafman, menolak berkomentar.
Pihak New York Police Department (NYPD) dan kantor kejaksaan setempat juga belum bersedia berkomentar.
Dilansir Reuters, Jumat (25/5/2018), lebih dari 70 perempuan menuduh Weinstein melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan selama berpuluh-puluh tahun. Terkuaknya kasus Weinstein memunculkan gerakan #MeToo dan Time's Up, yang diinisiasi oleh para aktris dan pekerja film perempuan.
Beberapa aktris yang mengklaim dilecehkan olehnya adalah Rose McGowan, Asia Argento, Uma Thurman, dan Salma Hayek.
Tuduhan tersebut telah dibantah oleh Weinstein. Sejak skandalnya mencuat, dia tidak lagi diterima di industri perfilman Hollywood.
Perusahaannya, The Weinstein Co, dan Miramax--studio film di mana Weinstein menjadi salah satu pendiri--turut terdampak sehingga mengalami kesulitan keuangan serta nyaris bangkrut.
Bahkan, dia telah dikeluarkan dari keanggotaan Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS). AMPAS adalah entitas yang menyelenggarakan ajang Academy Awards alias Piala Oscar.
Metropolitan Police London juga disebut sedang menyelidiki tuduhan pelecehan seksual oleh Weinstein.
Adapun film-film yang pernah diproduseri olehnya antara lain "Shakespeare in Love", "Gangs of New York", dan "Lovelace".