Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengembangkan infrastruktur penunjang Kampung Wisata Cikadu agar menjadi tujuan pariwisata baru di Tanjung Lesung, Banten.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dengan kualitas infrastruktur yang lebih baik, diharapkan waktu tinggal wisatawan untuk menikmati Tanjung Lesung bisa lebih panjang.
"Pembangunan kawasan pada setiap KSPN [kawasan strategis pariwisata nasional] direncanakan secara terpadu dengan infrastruktur, terutama jalan, sanitasi, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk berdasarkan rencana induk pembangunan infrastruktur,” kata Basuki melalui siaran pers, Selasa (24/7/2018).
Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 10 KSPN prioritas yang ditetapkan pemerintah untuk dikembangkan dan menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK).
Dengan kedua penetapan tersebut, kawasan Tanjung Lesung direncanakan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten bagian selatan.
Potensi batik Cikadu dan agrowisata salak purus didorong melalui pengembangan Kampung Wisata Cikadu sehingga bisa menjadi destinasi pariwisata baru untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung.
Penanganan infrastruktur permukiman untuk mendukung KSPN prioritas dilakukan melalui dua pendekatan yaitu infrastruktur yang langsung menunjang lokasi wisata dan yang menunjang permukiman (kawasan penyangga) di sekitar lokasi tujuan wisata.
Pembangunan KSPN Tanjung Lesaung dilakukan sejak 2016 hingga 2018 dengan total anggaran Rp80,90 miliar melalui Ditjen Cipta Karya.
Infrastruktur yang dibangun di zona utama Kampung Wisata Cikadu berupa amphitheatre, taman bermain, dan restoran apung.
Selain itu, di kawasan pendukung dibangun gerbang kawasan-bulevar, plaza, pelataran parkir, pendopo, galeri batik dan kerajinan dengan anggaran Rp40 miliar.