Bisnis.com, JAKARTA - Pameran Seni Koleksi Istana Negara berlangsung hingga akhir Agustus di Galeri Nasional Indonesia. Pameran tahunan ini tidak hanya ditujukan sebagai ruang visual, namun proses edukasi saat melihat karya seni.
Kepala Seksi Pameran dan Kemitraan Galeri Nasional Indonesia Zamrud Setya Negara mengatakan pameran ini memberikan ruang apresiasi kepada publik, juga sebagai ruang edukasi kepada pengunjung.
"Paling sederhana adalah pengunjung menjadi berkualitas dan berkarakter melalui ruang pameran. Di ruang pamer terjadi proses sosialisasi, di ruang pamer terjadi apresiasi, di ruang pamer terjadi proses toleransi di situ," katanya kepada Bisnis Jumat (3/8/2018).
Panitia mengharapkan setiap pengunjung dapat mengapresiasi terhadap karya dan apresiasi terhadap tokoh bangsa yang sudah mendahului karya agung itu. Di sisi lain proses toleransi juga diinginkan dengan menunjukkan sikap tidak berbuat semaunya.
"Proses di ruang pamer adalah bagaimana kita mempresentasikan orang memiliki karakter bagus," tuturnya.
Tahun ini Galeri Nasional Indonesia menargetkan adanya peningkatan jumlah pengunjung signifikan dibanding tahun lalu. Pada 2017 jumlah pengunjung selama pameran seni koleksi istana dihadiri setidaknya 35.000 orang.
Namun begitu, Zamrud menyebut tidak hanya menargetkan kuantitas pengunjung, akan tetapi dapat berbanding dengan mutu atau kualitas edukasi dan apresiasi karya seni di ruang pamer. "Melihat karya seni menjadi orang yang berkarakter lebih untuk bangsa ini," katanya.