Bisnis.com, JAKARTA – UN Habitat mencatat ada sejumlah fenomena dalam pemukiman di seluruh dunia dan di Indonesia yang wajib diketahui baik dari segi statistik, tingkat kepadatan urbanisasi, dan beberapa hal penting lainnya.
Bisnis mencatat, menurut Nations Encyclopedia pada 2009, bahwa 60% dari penduduk Indonesia menempati hanya 7% dari lahan negara. Adapun lokasi terpadat berada di Pulau Jawa. Selain menurut catat dari UN Habitat pada 2016, hanya sekitar 13% saja kota di dunia yang memiliki tempat tinggal dengan harga terjangkau.
Terkait kekurangan tempat tinggal di dunia, menurut standar Belanda, ada 1 miliar lebih unit, jika memakai standar dunia hanya 428,7 juta angka kurangnya tempat tinggal di dunia.
Sejak deklarasi universal hak asasi manusia pada 1948, hak untuk memilih tempat tinggal memadai menjadi komponen dasar dari kelayakan standar kehidupan. World Cities Report dari UN Habitat pada 2015/2016 meluncurkan data bahwa seperempat dari penduduk kota saat ini tinggal di area kumuh.
Sementara, di negara berkembang seperti di Indonesia, angka tersebut mencapai 88.000.000 orang, yang berarti sejak 1990 ada kenaikan orang di area kumuh sebesar 28%.
UN Habitat juga mencatat pendapatan rumah tangga per tahun dibandingkan dengan harga rumah tinggal itu 1:5. Menurut Global Business Guide Indonesia pada 2014, Indonesia membutuhkan 800.000 unit tinggal baru per tahun.
Posisi Keempat
Menurut Population Reference Bureau pada 2001 dan Nation Encyclopedia pada 2003, jumlah penduduk di Indonesia pada 2003 mencapai 219.883.000 yang akhirnya menempatkan Indonesia ada posisi keempat sebagai negara terbesar di dunia dengan persentase area urban 41%.
World Bank Development Reports pada 2009 juga mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah, lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di kota. Sekitar 2 miliar tempat tinggal baru di area urban diprediksi akan dibangun dalam 20 tahun ke depan.
Adapun perbandingan penghuni rumah tinggal di satu negara dengan negara lain sangat berbeda. Misalnya, di Indonesia, satu rumah ideal dengan penghuni sebanyak 4 orang, seperti juga di India dan Malaysia.
Di Filipina, satu rumah bisa dihuni sampai lima orang. Negara dengan jumlah penghuni paling banyak dalam satu rumah adalah Maroko sebanyak 7 orang, dan Kuwait sebanyak 8 orang. Sementara, Singapura dan Thailand dalam satu rumah ideal dengan tiga orang. Jerman, Swedia, Finlandia, Jepang, umumnya satu rumah hanya dihuni dua orang.
Data dari Trading Economics pada 2015 menyatakan pertumbuhan populasi urban di Indonesia mencapai 2,6% per tahun 2016 yang mana lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan populasi urban di dunia pada 2015-2020 sebesar 1,6%.
Global Housing Policy Indicators pada 2011 juga mencatat sekitar 5% penduduk kota berjalan kaki ke tempat kerjanya, dan ada 30% dapat mencapai sarana transportasi umum dengan berjalan 10 menit. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dari tempat tinggal ke tempat kerja di perkotaan dengan menggunakan segala jenis transportasi diperkirakan 60 menit, menurut laporan Global Housing Indicator pada 2011.
Demikian sejumlah fakta global soal pertumbuhan pemukiman di dunia yang wajib Anda ketahui. Dengan demikian, data-data ini bisa menginformasikan pertumbuhan penduduk dari suatu negara dan penanganan kebutuhan rumah.