Cendana
Rempah cendana berasal dari Timor, Sumba, di luar Banda atau tepatnya sekarang di area Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Cendana memiliki nama latin Santalum album.
Sejarah Cendana
Catatan perdagangan cendana paling awal dari Timor pada abad ke-3 SM. Kerumunan besar juga terdapat di India bagian Selatan. Terdapat dugaan jika S album merupakan tumbuhan asli dari India bagian Selatan, tetapi lebih sering diasumsikan jika tumbuhan tersebut diperkenalkan ke India sekitar 2000 tahun yang lalu.
Cendana tumbuh ternaturalisasi di India dari Uttar Pradesh hingga ke Karnataka bagian Selatan dan ke Barat Daya Andhra Pradesh. Kerumunan kecil ditemukan di Rajastan, Maharahstra, dan Uttar Pradesh. Cendana lalu diperkenalkan ke sejumlah negara tropis. Kepulauan Maskarena dimana tumbuhan tersebut ternaturalisasi Tiongkok yakni Guangdong, Sri Lanka, dan Taiwan.
Di sebelah Tenggara Indonesia, dimana sebelumnya merupakan wilayah hutan pohon umum, kerumunan natural telah berkurang dan kerumunan natural yang dapat dijelajahi saat ini hanya terdapat di Timor. Di Sumba, yang pernah disebut Pulau Cendana, kini telah menjadi langka disana. Cendana ini dibudidayakan secara komersil di India, Indonesia, Tiongkok, dan Australia, dan telah dicoba dibudidayakan di Afrika sebelah Selatan, dan sejumlah pulau di Pasifik.
Kegunaan Cendana
Pasalnya, sejak lama para penganut Hindu-Buddha, dan orang Tionghoa, serta penganut Islam menggunakan cendana sebagai dupa, karena wanginya yang manis untuk berbagai upacara keagamaan.