Bisnis.com, JAKARTA—Bentuk kekerasan dalam sebuah hubungan tidak melulu kekerasan fisik. Ada juga kekerasan emosional yang sering tidak disadari karena menganggap hal tersebut tidak termasuk kekerasan.
Padahal begitu banyak orang yang terjebak dalam kekerasan emosional yang merusak jiwanya. Hanya saja karena dia tidak dipukul atau terluka secara fisik, luka emosional dianggap tidak masuk hitungan. Hal ini membuat korbannya terjebak dalam lingkaran setan yang tak kunjung selesai.
Berikut ini 11 tanda seseorang mengalami kekerasan emosional menurut Psychcentral.com, yang sering kali tidak disadari:
1. Menahan kasih sayang
“Tidak ada ciuman sebelum kamu jadi lebih baik”, atau “Tidak boleh peluk kalau kamu belum berubah,” merupakan tanda pasangan menahan kasih sayangnya secara sengaja. Hal ini dilakukannya untuk menunjukkan kekuatan dan kontrolnya dalam hubungan.
2. Mengancam
Pelaku kekerasan emosional dalam hubungan sering mengancam pasangannya. Misalnya mengancam akan mempermalukan Anda atau mengancam mengambil sesuatu yang berharga dari Anda misalnya anak-anak atau harta benda. Beberapa di antara mereka mengancam akan meninggalkan Anda atau membeberkan rahasia Anda pada orang lain.
3. Memberikan ultimatum
Ultimatum adalah upaya pengekangan yang lebih dari sekadar ancaman. Pelaku memberikan Anda pilihan yang sulit sehingga tidak bisa berkutik selain dari mengikuti apa yang diinginkannya.
4. Kurang menghargai privasi
Hal ini sering terjadi dalam kejadian kekerasan emosional, misalnya pasangan dengan curiga selalu mengecek ponsel Anda beserta kotak masuk e-mail, media sosial, dan lain-lain. Caranya terkadang mengejutkan misalnya dengan membajak akun atau memaksa Anda memberi tahu kata sandi akun.
5. Merusak benda yang berharga bagi Anda
Ketika Anda dianggapnya bersalah, pelaku tidak segan merusak atau menghilangkan benda atau hal-hal yang berarti bagi Anda. Baginya, inilah bentuk hukuman bagi orang yang tidak mengikuti kekuasaannya.
6. Melakukan trik magis
Banyak korban kekerasan emosional tidak menyadari bahwa dirinya sedang dimanfaatkan karena pelaku mampu mengalihkan perhatian Anda dari realitas yang sebenarnya. Misalnya, mereka menyalahkan keadaan pada diri Anda, bahwa Anda yang memulai pertengkaran dan sebagainya. Lebih parah lagi, dia berupaya bersikap manis setelah menekan Anda.
7. Selalu menyalahkan
Bagi si pelaku, kekuasaan dan kontrol penuh itu ada pada dirinya, sehingga dia akan menolak untuk bertanggung jawab atas kesalahannya. Sebaliknya, dia akan berusaha menyalahkan Anda untuk kekeliruannya.
8. Mengasingkan
Pasangan yang kasar selalu ingin mengontrol apa pun tentang Anda, misalnya tentang pertemanan atau pergaulan lain di luar keluarga. Akibatnya Anda semakin terasing dari teman, keluarga, dan kehidupan Anda sendiri.
9. Sering memberikan hadiah
Beberapa pelaku secara berlebihan memberikan hadiah pada Anda setelah bertengkar. Hal tersebut dilakukannya untuk menunjukkan seolah dia peduli terhadap Anda, tetapi sebenarnya hal tersebut adalah ancaman halus bahwa Anda tidak ada apa-apanya tanpa kemurahan hatinya.
10. Mengontrol segalanya dalam rumah tangga
Pelaku biasanya memegang kuasa atas segala akses kebutuhan rumah tangga, misalnya keuangan, mobil, ponsel, rumah, asuransi, dan lain-lain. Dia akan menggunakan semua itu sebagai ancaman ketika Anda mencoba untuk pergi darinya.