Bisnis.com, JAKARTA – “Kita hidup di tempat yang sudah tidak normal,” ungkap pegiat seni dan sosial Melanie Subono dalam diskusi publik ‘Catatan Kualitas Udara: Akankah Jakarta Lepas dari Pencemaran Udara di Tahun 2019?’, baru-baru ini.
Kondisi kualitas udara di Jakarta yang tidak sehat membuat Melanie memiliki semangat untuk beralih ke gaya hidup yang ramah lingkungan (eco-friendly). Kepeduliannya timbul lantaran merasa bahwa sebagai manusia dia berhak hidup sehat di tempat dimana dia tinggal.
Dia mengaku mengubah gaya hidupnya dan turut aktif dalam mengampanyekan isu lingkungan sejak tiga atau empat tahun belakangan.
Praktis, kegiatan ramah lingkungan yang paling utama dilakukannya adalah lebih sering bepergian dengan menggunakan transportasi umum alias tidak lagi selalu menggunakan mobil pribadi. Selain itu juga menghindari penggunaan alat di rumah yang menghasilkan emisi seperti makrowave dan hairdryer.
“Public transportation is fun. Ya, saya mulainya dari hal-hal begituan. Ini hanya soal kebiasaan. Hanya perlu diniatkan dan diskenariokan,” katanya.
Tak sendiri, dia juga kerap mengajak teman-temannya untuk lebih peduli pada lingkungan melalui kampanye-kampanye isu lingkungan. Misalnya yang terakhir dilakukan adalah ketika tahun baru 2019 kemarin, dia mengampanyekan bahwa petasan berkontribusi menghasilkan emisi dan berpotensi merusak lingkungan.
“Saya berusaha ngomong hal yang orang-orang biasa lakukan. Mengomunikasikannya juga dengan bahasa mereka,”ungkapnya.