Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk menghasilkan kopi dengan rasa yang berkualitas bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan proses yang panjang dari hulu hingga ke hilir. Inilah yang dilakukan oleh Tanamera Coffee, kedai kopi asli Indonesia yang berhasil meraih 44 penghargaan internasional sejak 2015.
Master Roaster Tanamera Coffee John Lee mengatakan untuk mendapatkan biji kopi terbaik, Tanamera melakukan pencarian green bean berkulitas di berbagai pelosok daerah dan menjalin hubungan baik dengan para petani.
"Kami selalu memberi edukasi kepada mitra petani di daerah. Jika mereka bisa menanam dan memanen kopi dengan baik dan hasilnya bagus, nilai jualnya pun akan naik, tidak seperti kopi komoditas," ujarnya dalam perayaan ulang tahun kelima, Tanamera Coffee, Kamis (24/1/2019).
John mengatakan bahwa pihaknya hanya akan menerima biji kopi yang sudah berwarna merah, artinya biji kopi sudah matang dan manis sebagai standar kopi specialty yang bermutu tinggi.
Proses memanennya pun harus dilakukan dengan cara dipetik bukan ditarik begitu saja sehingga hanya kopi dengan kualitas terbaiklah yang dipetik dan didapatkan. Kopi yang dihasilkan pun hanya kopi arabika.
"Kami hanya menerima biji kopi yang sudah merah, kalau masih hijau tidak kami terima. Ini kami edukasi terus kepada para petani karena kalau kopinya bermutu, nilainya pun akan naik," jelasnya.
Menurutnya, proses di hulu ini sangatlah penting, sebab jika diproses secara asal-asalan, rasa yang dihasilkan pun tidak senikmat ketika diproses dengan cara, dan kualitas bernilai tinggi.
Tidak hanya di hulu, Tanamera pun benar-benar memperhatikan proses di hilir hingga menjadi secangkir kopi nikmat yang tersaji di meja konsumen.
Terdapat sekitar 20 varian speciality coffee yang diproduksi Tanamera dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya dari Desa Manikliyu, Kintamani, Bali.
Di desa ini, Tanamera Coffee membina serta mengedukasi para petani untuk menaikan kuantitas produksi dengan tetap mengutamakan terjaganya kualitas.